Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perayaan Natal, Toleransi dan Harmoni Indonesia

28 Desember 2024   09:07 Diperbarui: 28 Desember 2024   09:07 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natal - jalandamai.org

Setiap tahun, ketika perayaan Natal tiba, isu toleransi kembali mencuat ke permukaan. Perdebatan tentang pantas tidaknya seorang muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani seolah tak pernah ada habisnya. Sebagian berpendapat bahwa ucapan tersebut dapat mengganggu iman, sementara yang lain menganggapnya sebagai bentuk toleransi yang indah.

Mengapa toleransi itu penting? Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang luar biasa. Berbagai suku, budaya, dan agama hidup berdampingan. Dalam konteks ini, toleransi bukanlah sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Toleransi adalah fondasi bagi kerukunan dan kedamaian bangsa. Ketika kita saling menghormati perbedaan, kita menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua orang untuk hidup dengan tenang dan damai.

Banyak daerah di Indonesia yang menjadi contoh nyata tentang bagaimana toleransi dapat tumbuh subur. Di beberapa daerah, umat beragama lain aktif membantu dalam persiapan perayaan Natal. Mereka bergotong royong membersihkan gereja, menjaga keamanan, bahkan ikut merayakan bersama. Hal ini menunjukkan bahwa toleransi bukanlah sekadar slogan, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Salah satu contoh paling ikonik tentang toleransi di Indonesia adalah kebijakan Gus Dur yang meminta Banser (Barisan Ansor Serbaguna) untuk menjaga gereja. Kebijakan ini menunjukkan bahwa toleransi bukan hanya sebatas ucapan, tetapi juga tindakan nyata. Gus Dur mengajarkan kita bahwa perbedaan agama tidak menghalangi kita untuk saling melindungi dan membantu.

Mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani bukanlah tindakan yang mengurangi keimanan, melainkan bentuk penghormatan terhadap keyakinan orang lain. Ini adalah cara kita untuk menunjukkan bahwa kita menghargai perbedaan dan ingin hidup berdampingan secara damai. Di media sosial, sebagian kelompok mempersoalkan ketika ada yang mengucapkan selamat Natal. Padahal, agama apapun tidak pernah melarang mengucapkan selamat Natal atau perayaan agama lainnya.

Mari kita menjadi generasi yang cerdas, yang saling menghargai dan menghormati. Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan keniscayaan, yang tak bisa dilawan. Kemajemukan yang ada di Indonesia, harus dimaknai sebagai sebuah anugerah yang harus dijaga. Dan konsekwensi dari keberagaman tersebut adalah toleransi. Karena output dari toleransi adalah saling menghargai dan menghormati antar sesama. Tak perlu merasa paling benar atau mencari kesalah orang lain. Tak perlu merasa paling suci dan mengkafirkan pihak lain.

Sebagai generasi muda, kita memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga toleransi di Indonesia. Mari kita jadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan sebagai pemicu perpecahan. Mari kita saling menghormati, saling menghargai, dan saling membantu. Dengan begitu, Indonesia akan tetap menjadi negara yang aman, damai, dan bersatu. Toleransi adalah kunci bagi keharmonisan dan kemajuan bangsa. Dalam konteks perayaan Natal, ucapan selamat Natal adalah salah satu bentuk nyata dari toleransi. Mari kita terus menjaga semangat toleransi ini, agar Indonesia tetap menjadi rumah bagi semua anak bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun