Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Palestina, Khilafah, dan Nasionalisme

16 Juni 2024   01:06 Diperbarui: 16 Juni 2024   01:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palestina - jalandamai.org

Kekerasan yang dilakukan Israel di Palestina, menjadi sebuah isu bersama bagi seluruh masyarakat internsional, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Sebagai sesama muslim, hubungan Indonesia dengan Palestina, mempunyai hubungan emosional yang cukup erat. Karena itu pula, berbagai dukungan yang diberikan masyarakat Indonesia untuk Palestina, terus mengalir seperti air.

Persoalan di Palestina memang begitu pelik. Tidak hanya persoalan agama, tapi juga terdapat persoalan ideologi, politik, kemanusiaan hingga hak asasi manusia. Pendekatan dengan cara apapun perlu dilakukan, agar terciptanya perdamaian. Mindset yang ditanamkan adalah keseteraan, bukanlah merasa paling benar atau salah. Bukanlah yang paling suci atau tidak. Karena pada dasarnya kita semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama di mata Tuhan.

Ketika aksi solidaritas Bela Palestina menguat di Indonesia, para simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), kembali muncul dengan mengusung konsep khilafah sebagai solusi. Kemunculan HTI dalam aksi Bela Palestina di Indonesia ini bukanlah hal yang mengagetkan. Dalam kondisi apapun, mereka seringkali mendompleng isu tersebut untuk menyusupkan konsep khilafah. Sementara khilafah identik dengan kekerasan.

Seperti kita tahu, kelompok teroris ISIS ketika berkuasa di sebagian Iraq dan Suriah ketika itu, menerapkan sistem khilafah dalam pemerintahannya. Dan yang terjadi adalah, hampir setiap hari selalu saja orang yang dieksekusi dan dipamerkan di depan publik. Sementara mereka selalu mengklaim berjuang menegakkan agama Allah SWT. Sungguh sangat kontradiktif dengan apa yang terjadi. Belakangan banyak perempuan yang mengaku menjadi budak seks para pejuang ISIS. Sementara sebelumnya mereka menjanjikan sebuah tatanan kehidupan yang bersih, yang bagus berdasarkan ajaran agama. Tapi nyatanya sungguh sangat berbeda.

Lalu, sekarang ini muncul pandangan bahwa khilafah adalah solusi segalanya, termasuk solusi bagi Palestina. Hal ini sungguh sangat miris. Masyarakat diharapkan tidak terkecoh untuk kesian kalinya. Masyakat harus bisa berpikir logis dan obyektif. Para simpatisan HTI dan para radikalis ini, sengaja memanfaatkan Aksi Bela Palestina, untuk bisa mendapatkan simpat dan dukungan publik.Ingat, Palestina tidak hanya sebatas persoalan agama. Ada persoalan nasionalisme yang harus dijunjung bersama.

Karena itu pula, kemerdekaan yang sepenuhnya menjadi sebuah harapan semua pihak di Palestina. Karena sejatinya negara tersebut harus bisa berdaulat di tanahya sendiri. Dan setiap orang yang lahir di dunia, pada dasarnya harus hidup merdeka. Mari kita terus dorong agar perdamaian bisa segera tercipta, dan Palestina bisa menjadi negara yang merdeka. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun