pemuda. Peringatan sumpah pemuda, untuk mengenang bagaimana perjuangan para pemuda, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kenapa sumpah pemuda perlu diperingati? Ikrar yang diucapkan para pemuda ketika itu merupakan janji dan komitmen penting, yang masih dijalankan hingga saat ini. Melalui semangat sumpah pemuda, telah memberikan harapan baru bagi perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Dan hasilnya, Indonesia telah merdeka dari penjajahan.
Beberapa waktu lalu, kita semua baru saja memperingati hari sumpahSebagai negara besar yang penuh dengan kemajemukan, tentu bukan perkara mudah untuk terus mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak mungkin untuk dilakukan. Terbukti, hingga saat ini keberagaman tersebut dapat hidup berdampingan. Semangat sumpah pemuda yang dipadukan dengan semangat bhineka tunggal ika, membuat keberagaman tetap bersanding dalam konsep negara kesatuan republik Indonesia.
Dalam konteks sekarang ini, reaktualisasi semangat sumpah pemuda tentu berbeda dengan yang dulu. Karena saat ini penjajahan fisik sudah tidak terjadi di Indonesia. Penjajahan yang terjadi saat ini adalah secara ekonomi, secara budaya dan lainnya. Hal itulah yang harus dilawan dan disadari para generasi muda. Saat ini, berbagai budaya dari mana saja bisa diserap. Melalui media sosial, seseorang bisa menjadi orang lain. Bisa mempelajari budaya orang lain. Bahkan bisa mengadopsi pemahaman orang lain.
Persoalannya, tidak semua anak muda mempunyai benteng yang kuat. Tidak semua anak muda mempunyai pemahaman yang benar dan obyektif. Pada titik inilah, provokasi radikalisme terus dilakukan oleh kelompok radikal, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Mereka terus menyisipkan pemahaman radikalisme, melalui kondisi apapun. Termasuk diantaranya melalui isu politik.
Tanpa disadari, banyak diantara masyarakat sudah terpapar radikalisme. Hal ini bisa dilihat dari pola pikir dan perilaku yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Mempublikasikan kebencian di media sosial, seakan menjadi hal yang lumrah. Dengan alasan bagian dari kebebasan berekspresi, caci maki bisa menjadi konsumsi informasi setiap hari. Begitu juga dengan umpatan, bahkan stigma terhadap kelompok minoritas, terus dimunculkan. Akibatnya, kelompok yang mengklaim dirinya sebagai mayoritas, menjadi pihak yang paling benar.
Sadar atau tidak, diantara kita semua saat ini telah menjauh dari semangat sumpah pemuda. Begitu vulgar kita saling mencaci satu sama lainnya. Begitu mudah sebagian menyatakan sesat atau kafir kepada pihak lain. Begitu mudah pula provokasi dimunculkan, hanya untuk mewujudkan kepentingan individu atau kelompok tertentu. Di tahun politik sekarang ini, terlepas banyak dinamika yang berkembang, seringkali dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk memperkeruh keadaan. Provokasi dan ujaran kebencian untuk pasangan calon tertentu, akan semakin masif dilakukan.
Mari kita introspeksi. Mari kita reaktualisasikan lagi semangat sumpah pemuda dalam konteks kekinian. Mari saling bergandengan tangan untuk mengisi kemerdekaan. Indonesia bukanlah negara kecil. Indonesia juga bukanlah negara konflik. Indonesia adalah negara besar, yang kaya akan sumber daya alam dan kekayaan yang melimpah di dalamnya. Karena itulah, generasi muda dan siapapun yang masih hidup di era sekarang ini, harus terus mereaktualisasikan semangat sumpah pemuda. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H