Mohon tunggu...
Albert Purba
Albert Purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Ad Majorem Dei Gloriam

Membahasakan pikiran dengan kata dan aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Malaikat

8 Maret 2021   15:54 Diperbarui: 8 Maret 2021   16:20 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nyanyikanlah sebuah lagu yang indah," kata lelaki itu kepada bunga yang membisu.
"Dengarkanlah suara istrimu yang bangun lebih awal dari engkau dan anak-anakmu.
Dengarkanlah suara sendok dan wajan yang beradu saat dia menyiapkan makanan bagi keluargamu.
Dengarkanlah cerewetnya saat dia melihat lantai kotor dan anak-anak tidak mengerjakan PR.
Bukalah hatimu, sebab itu adalah lagu yang indah gubahan seorang malaikat!" kata Sang Bunga sambil mengembangkan kelopaknya.
Saat dia merunduk,  tangkainya dipatahkan si lelaki untuk dibawa pulang buat istrinya yang merayakan hari jadi.

Herford, Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun