Bila abu kembali datang, dan gelap menutupi desa kami yang permai
Lalu tanah tempat berpijak menggeletar
Serta ladang hijau memutih disalut debu
Adakah yang masih mendengar teriakan kami?
Ketika kami beranjak meninggalkan kampung
Terburu-buru sampai lupa memberi selop pada kaki
Saat kami harus pergi entah ke mana dan lupa jalan untuk kembali
Adakah yang masih mendengar suara kami?
Kami telah menyemai benih harapan
Meskipun tahu harga jual ditentukan oleh pasar
Lalu debu datang, rebah dan luluh lantak yang kami tanam
Adakah yang masih mendengar isak kami?
Mencoba berdiri di antara pandemi dan erupsi
Membutuhkan saudara, dekat maupun jauh
Untuk mendengarkan kami yang telah belasan tahun dan ratusan purnama menangis tanpa henti.
Herford, 02.03.2021
(Doa buat desa-desa terdampak Erupsi Sinabung 02.03.2021. Sumber Foto Facebook)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H