Bila abu kembali datang, dan gelap menutupi desa kami yang permai
Lalu tanah tempat berpijak menggeletar
Serta ladang hijau memutih disalut debu
Adakah yang masih mendengar teriakan kami?
Ketika kami beranjak meninggalkan kampung
Terburu-buru sampai lupa memberi selop pada kaki
Saat kami harus pergi entah ke mana dan lupa jalan untuk kembali
Adakah yang masih mendengar suara kami?
Kami telah menyemai benih harapan
Meskipun tahu harga jual ditentukan oleh pasar
Lalu debu datang, rebah dan luluh lantak yang kami tanam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!