Tulisan ini merespon tulisan M Rizal Fadillah berjudul GANJAR DATANG JEMAAT BUBAR yang menyebar masif di grup-grup Whatsapp. Tulisan ini penting karena nampaknya saudara Rizal Fadillah tertipu atau terjebak dengan narasi Natalius Pigai.
Saya beranikan diri menulis ini karena posisi saya dengan Rizal sama, sama-sama orang yang tidak berada di lokasi, dan tidak ikut acara tersebut. Rizal fadillah menulis hanya dengan bahan dari cuitan Pigai. Nah kebetulan saya punya temen panitia acara tersebut dan kemudian menceritakan kejadian sebenarnya.
Kenapa bukan panitia yang mencounter, karena tulisan yang dicunter berasal dari orang yang tidak ikut, malah cenderung ikut memprovokasi. Jadi biarlah saya saja yang menuliskannya berdasarkan keterangan dari panitia.
Narasi Pigai mengatakan bahwa intinya Ganjar merusak acara "Seminar, Natal dan Musyawarah Besar ke X Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Jayawijaya (IKB-PMJ) Se Jawa Bali Tahun 2021" Acara itu dilaksanakan pada Selasa 28 Desember 2021 pkl 10.30 di Vila Mega Mendung Permai, Bogor, Jawa Barat.
Pigai juga mengatakan bahwa Ganjar seolah-olah datang tiba-tiba kemudian merusak susunan acara. Pertanyaannya, apakah logis seorang gubernur tiba-tiba hadir di acara orang lain? Jelas tidak. Karena Ganjar tidak mungkin hadir tanpa diundang. Â
Dan faktanya, Ganjar memang hadir di acara itu secara daring karena diundang panitia acara. Saya sekaligus melampirkan undangan dari panitia acara dengan kop "Panitia Pelaksana Seminar, Natal dan Musyawarah Besar ke X Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Jayawijaya (IKB-PMJ) Se Jawa Bali Tahun 2021"
Bagaimana orang yang hadir berdasarkan undangan dibilang penyelundup? Ini kan pemutarbalikan fakta, dengan bumbu kebencian yang mengiringinya.
Ketika Ganjar hadir secara daring, suasana dan acara berlangsung lancar serta baik-baik saja. Ganjar pun membuka acara dan memberikan pengarahan dengan baik. Ia berbicara tentang peran pemuda dan nasionalisme bangsa.
Hingga menjelang acara selesai, situasi masih terkendali dan lancar. Namun di akhir-akhir memang kemudian terjadi insiden. Sebagian kecil peserta acara yang datang langsung di Mega Mendung tiba-tiba walk out, keluar dari ruangan.
Dari keterangan peserta di lokasi, situasi itu terjadi karena ada yang memprovokasi. Siapa dia? Saya sih tidak ingin menuduh. Tapi faktanya sebagian mahasiswa itu keluar setelah kedatangan Natalius Pigai. Pigai memang saat itu tidak berada di ruangan. Tapi dia sudah di lokasi (di ruangan lain karena diundang sebagai salah satu narasumber.
Mungkin, begitu datang, Pigai kaget kok sudah ada Ganjar membuka acara secara daring. Bisa saja Pigai memprovokasi sebagian mahasiswa untuk walk out kan? Pigai sendiri yang bisa menjawab.
Kalau Pigai tidak terlibat dalam walk outnya mahasiswa, ngapain dia membuat narasi yang tidak benar. Ngapain dia menyebar fitnah bahwa Ganjar nyelonong ke acara mahasiswa Papua.
Kemudian soal petugas medsos yang hadir di lokasi. Itu memang permintaan panitia. Bahwa panitia meminta bantuan agar Ganjar mengirim tim untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan webinar itu berjalan lancar. Dan petugas yang dikirim itu tidak diusir, sepotong video yang menampilkan ada dua orang masuk mobil Innova berplat H 1270 XG itu narasinya dipelintir. Mereka memang sudah selesai acara dan persiapan mau pulang.
Teman-teman, narasi Pigai yang memutarbalikkan fakta ini berbahaya. Bukan saja karena dia menyebarkan berita bohong, tapi juga dengan sengaja membenturkan mahasiswa Papua dan Ganjar Pranowo. Â Bukankah kalau begini, bisa dikatakan justru Pigai yang membawa-bawa muatan politik dalam acara perayaan Natal.