Koes Ploes bahkan menyebut tanah kita adalah tanah surga. Rimbunnya pepohonan di hutan Kalimantan dan Sumateraseolah membenarkan nyanyian Koes Ploes dan klaim bangsa indonesia.
Karakteristik Tanah Hutan Hujan Tropis
Faktanya, sebagian besar hara pada daerah tropis tersimpan dalam bentuk biomassa, yakni pada batang, tangkai, daun, buah, berbagai bagian tumbuhan yang lain dan serasah. Sedangkan lapisan di bawahnya sangat minim hara.
Mengapa Demikian?
Sebabnya adalah posisi Indonesia menurut garis lintang yang menyebabkan intensitas matahari dan curah hujan yang tinggi. Faktor geologi dan tanah dibentuk oleh kondisi tersebut dan menghasilkan suatu proses yang cepat dari pembentukan tanah baik dari pelapukan serasah maupun bahan induk (Jani master, 2012).
Kehidupan vegetasi selanjutnya “ditopang” oleh serasah yang ia hasilkan sendiri. Daun tua, batang yang ambruk, ranting yang terjatuh, dll akan mengalami dekomposisi yang cepat sehingga bisa segera digunakan oleh si pohon.
Apa yang Akan Terjadi Bila Hutan Dibabat dan Dijual?
Karena sebagian besar hara tersimpan dalam bentuk biomassa, maka ketika kita memindahkan biomassa tersebut (missal batang pohon), maka otomatis hara dalam biomassa tersebut ikut pindah. Dengan demikian, bila kita lakukan perusakan hutan terus menerus, kita hanya akan meninggalkan beberapa dollar dan tanah yang tandus pada anak cucu kita.
“Tanah Subur” Tidak Selamanya Demikian
Ini penting untuk diingat agar kebijakan yang diambil tepat. Sepertinya bukan masalah besar untuk mengira bahwa tanah Indonesia subur. Akan menjadi masalah bila pemahaman tersebutdigunakan untuk mengambil keputusan.
Tulisan terkait http://staff.unila.ac.id/janter/2012/07/17/apakah-tanah-tropis-subur/
Mohon koreksinya bila ditemukan kesalahan.
_____________________________________
pic: http://blog.umy.ac.id/salmanar/files/2012/10/hutan-tropis-01.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H