Diajaknya bisu mengeja kata-kata
Tak ada suara hanya tatapan mata yang menghiba
Dipaksanya tuli mendengar kemegahan simfoni
Tak ada geming hanya air yang mengembun dikelopak mata
Dengan isyarat
Sekali lagi meminta percakapan
Bicaralah, dengarlah, tataplah
Karena seharusnya tak boleh ada kematian yang datang teramat cepat
Nyatanya memang tak ada lagi kehidupan dalam napasmu
Yang ada hanya ada pohon-pohon nisan yang kau tanam
Dalam pemakaman kebenaran yang beristirahat tenang
Saat masih merasa pantas untuk bicara dan mendengar
Satu hari pernah kau bisikan
Satu waktu kebenaran akan menjadi hantu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H