Mohon tunggu...
Herdyan SuratHayon
Herdyan SuratHayon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Seorang gadis adaptif. Saya suka sekali mencari pengalaman baru. Saya suka bertemu dengan orang baru, memulai aktivitas baru dan masih banyak lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membawa Pengalaman ke Dalam Ruang Kelas: Proses Pembelajaran Berbasis Experiental Learning

3 Juli 2023   20:51 Diperbarui: 3 Juli 2023   20:56 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembelajaran adalah proses penting dalam pengembangan pribadi dan akademik seseorang, termasuk mahasiswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran berbasis pengalaman, yang menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Bahkan terdapat istilah yang mengatakan bahwa "Teori tanpa praktik adalah omong kosong". 

Experiential learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pembelajaran melalui pengalaman langsung dan refleksi. Pendekatan ini menganggap bahwa peserta didik (siswa maupun mahasiswa) belajar lebih baik ketika mereka terlibat secara aktif dalam situasi nyata, melakukan tugas-tugas yang relevan, dan memperoleh wawasan baru melalui refleksi tentang pengalaman tersebut. 

Experiental learning sendiri sudah diterapkan oleh beberapa Universitas atau perguruan tinggi, termasuk salah satunya adalah Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Fakultas Bisnis dan Ekonomika) melalui kelas kewirausahaan. Melalui kelas tersebut, kami meluncurkan salah satu kegitan yang bernama "Smile Peace Project" yang merupakan kegiatan kemanusiaan berupa how to create money without money yang memberikan pendapatannya terhadap masyarakat yang membutuhkan.

Dalam pengalaman belajar, pengalaman praktis menjadi titik fokus utama, sementara pendekatan tradisional berbasis ceramah diambil sebagai tambahan.

Pertama-tama, proses pembelajaran berbasis experiential learning melarang kita untuk belajar melalui pengalaman langsung. Dalam hal menciptakan uang tanpa modal, hal ini berarti kita harus aktif mencari peluang dan terlibat langsung dalam tindakan yang dapat menghasilkan uang. Mungkin itu berarti menjual barang bekas yang tidak terpakai, memberikan jasa atau keterampilan yang dimiliki, atau menciptakan produk atau layanan baru dengan sumber daya yang ada.

Refleksi juga merupakan langkah penting dalam proses experiential learning. Dalam konteks keuangan, kita perlu merefleksikan pengalaman dan melihat peluang serta tantangan yang dihadapi. Mungkin kita perlu melihat keterampilan atau pengetahuan yang masih kurang dan memperbaikinya melalui belajar mandiri atau melalui sumber daya yang tersedia secara gratis, seperti buku, kursus online, atau sumber daya pendidikan lainnya.

Konseptualisasi adalah tahap yang memungkinkan kita untuk menghubungkan pengalaman langsung dengan konsep-konsep dan strategi yang telah terbukti efektif dalam menciptakan uang. Ini mungkin mencakup mempelajari model bisnis yang sukses, memahami aspek pemasaran dan penjualan, atau bahkan mempelajari keuangan dan investasi untuk mengelola uang yang kita peroleh.

Penerapan adalah tahap di mana kita mengambil tindakan nyata dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah kita pelajari. Dalam menciptakan uang tanpa modal, ini mungkin melibatkan memulai bisnis kecil, memanfaatkan keahlian kami untuk menawarkan layanan kepada orang lain, atau menciptakan konten digital yang bernilai dan dapat dijual.

Setelah mahasiswa telah melewati tahap tersebut, mahasiswa akhirnya menemukan jalan keluar mengenai cara menghasilkan uang tanpa modal. Alhirnya, mahasiswa menerapkan prinsip menghasilkan pendapatan tanpa modal yang diwujudkan dalam penjualan kaos seni karya pelukis Daerah Istimewa Yogyakarta kemudian dijualkan dalam bentuk Pre Order sehingga tidak membutuhkan modal awal karena pesanan dibuat sesuai dengan jumlah konsumen yang telah membawar di awal.

Dalam menggabungkan proses pembelajaran berbasis pengalaman belajar dengan cara menciptakan uang tanpa modal, kita dapat melihat betapa pentingnya pengalaman langsung dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan, bahkan dalam konteks keuangan.

Menciptakan uang tanpa modal adalah tantangan yang dapat dicapai melalui proses pembelajaran berbasis experiential learning. Melalui pengalaman langsung, refleksi, konseptualisasi, dan penerapan, kita dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghasilkan uang dengan cara yang kreatif dan inovatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun