Sampah merupakan masalah utama yang dihadapi masyarakat desa Branang Kecamatan Lekok kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Kelompok 50 KKN UIN sunan Ampel Surabaya mencetuskan beberapa kegiatan untuk mengurangi sampah kegiatan utama untuk mengantisipasi penularan DBD terhadap masyarakat desa.Â
Salah satu kegiatan besarnya yakni membersihkan sungai kecil yang berfungsi juga sebagai saluran air selokan warga setempat. Demi menjaga kenyamanan dan kesehatan masyarakat, kegiatan bersih-bersih sungai dilaksanakan selama dua hari yang berhasil menggapai empat titik lokasi sungai kecil desa. Lokasi pertama ada pada jembatan sebelah Yayasan Ainul Aytam desa Branang (-7.683998,112.990224), Jembatan Pendopo Timur (-7.682144,112.992999), Jembatan Pendopo Timur kedua (-7.682316,112.995133), serta Jembatan dekat TPQ An-Nur (-7.685143,112.992105).
Hari pertama dimulai dengan pembagian 2 kelompok untuk disebar ke 2 lokasi jembatan sekaligus. Lokasi pertama pada jembatan sebelah Yayasan Ainul Aytam dan lokasi kedua terletak pada jembatan Pendopo Timur pertama di desa Branang. Hari pertama pada lokasi pertama, menghabiskan waktu hampir 6 jam untuk merampungkan kegiatan bersih-bersih. Pada lokasi ini, sampah sangat didominasi dengan limbah popok yang sudah terlihat sangat lama tertanam di lokasi.Â
Sehingga, para anggota sangat kesulitan untuk mengangkatnya ke atas untuk diangkut ke tosa sebagai kendaraan untuk langsung dipindahkan ke tempat pembuangan sampah desa. Sedangkan untuk lokasi yang kedua, menghabiskan waktu yang lebih singkat yakni sekitar hampir 5 jam. Pada lokasi kedua ini, sampah tetap didominasi oleh limbah popok namun ditambah dengan banyak ditemukannya bangkai hewan dan sisa-sisa makanan yang dibuang warga disana. Satu kelompok mendapati anggota kurang lebih 10 sampai 11 anak.
Dilanjut pada hari kedua, kelompok KKN tetap sama dibagi menjadi 2. Lokasi kelompok pertama bertempat pada jembatan Pendopo Timur yang kedua dan kelompok kedua bertempat pada jembatan sebelah TPQ An-Nur desa Branang. Untuk membersihkan lokasi pertama dihari kedua ini hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat, sekitar 3 jam saja. Dimulai pada pukul 8 tepat hingga bersih pada pukul 11 tepat pula. Lokasi pertama di hari kedua ini memang tidak terlalu banyak sampah berat, kebanyakan sampah berisi limbah dapur dan limbah ternak saja.Â
Pada lokasi kedua, sungai yang dibersihkan membutuhkan waktu yang cukup lama juga, kurang lebih 6 jam lebih untuk memastikannya benar-benar bersih. Pada lokasi kedua ini, limbah dipenuhi dengan popok serta sampah rumah tangga bahkan hingga sampah kerang. Sebab banyak ditemukannya kerang disekitaran lokasi. Sampai hari kedua, terpantau lokasi yang sudah dibersihkan di hati pertama tetap terlihat bersih nan asri. Hingga hari ketiga, empat lokasi yang sudah dibersihkan oleh kelompok 50 KKN UIN sunan Ampel Surabaya ini tetap terjaga. Sebabnya, para anggota KKN juga telah menanamkan plang peringatan untuk tidak membuang sampah di area tersebut.
Untuk menjaga kebersihan lingkungan juga, kelompok kesehatan lingkungan KKN 50 UIN sunan Ampel Surabaya juga memberikan edukasi terhadap anak-anak melalui pembelajaran TPQ (Tempat Pengajaran Qur'an) serta Madin (Madrasah Diniyah) setempat. Harapan dari kelompok KKN UIN sunan Ampel Surabaya ini semoga sedikit pergerakan ini, dapat menyadarkan tentang pentingnya kesehatan lingkungan pada warga setempat demi menjaga kesehatan. Menjaga agar lingkungan tetap bersih dan tidak mendapati jentik-jentik yang berkembang biak di dalam desa.