Kegiatan yang digelar pada hari Senin, 08 Juli 2024 bertujuanKegiatan yang digelar pada hari Senin, 08 Juli 2024 bertujuan untuk pemaparan program kerja yang nantinya akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN kelompok 50 UINSA kepada perangkat desa, karena KKN kelompok 50 menerapkan metode Participatory Action Research (PAR). Dengan metode ini, mahasiswa KKN diwajibkan untuk melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan. Sehingga dari beberapa informasi yang diberikan masyarakat, mahasiswa dapat menyusun dan memetakan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa harus mendengarkan keluhan masyarakat untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala Desa Branang, sekertaris desa, perangkat desa, kader posyandu, dan perwakilan dari puskesmas.
"Harapan kami dari semua kegiatan yang akan dilaksanakan ataupun sudah dilaksanakan semoga dapat bermanfaat untuk warga kami, yang bisa memberikan ilmu-ilmu terbaru, ilmu-ilmu yang bisa merubah daripada kebiasaan orang sini, baik itu terhadap ekonominya maupun SDM nya. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang dulu mempunyai kebiasaan seperti ini, setelah ada adik-adik semuanya bisa berubah sedikit demi sedikit. Terutama yang kami tekankan adalah untuk kesadaran masyarakat dalam hal apapun dan terutama kegiatan keagamaan yang ada di desa ini, maka yang dapat kami tekankan disini adalah bagaimana merubah kebiasaan masyarakat disini yang buruk menjadi baik, kebiasaan yang tidak baik menjadi bagus, sehingga bermanfaat bagi adik-adik semua." ujar Kosim Nur SH. selaku Kepala Desa Branang, Senin (8/7/2024).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa KKN kelompok 50 UINSA melakukan pemaparan materi terkait tema KKN yang diambil yaitu stunting dan kesehatan lingkungan kemudian melakukan Focus Group Discussion (FGD) antara mahasiswa dengan perangkat Desa Branang. Terlihat antusias perangkat desa dalam mengikuti setiap sesi kegiatan. Mereka aktif menanggapi dan bertanya, serta memberikan masukan terkait program kerja yang akan dilaksanakan.
“Untuk masalah stunting sudah ditangani dinas kesehatan lewat puskesmas dan sudah menurun 5% insyaallah satu sampai dua tahun lagi selesai. Aslinya sampah-sampah yang ada di sungai itu bukan dari warga Desa Branang saja, namun dari aliran sungai desa sebelah yang menyangkut di Desa Branang” ujar salah satu perangkat desa.
Kegiatan ini mendapat dukungan dan partisipasi aktif dari pihak Desa Branang. Pak Mashuri selaku sekretaris desa menanggapi dengan baik program kerja mahasiswa KKN kelompok 50 UINSA.
"Pesan dari bapak kepala desa, beberapa informasi ini nantinya akan dibawa ke rencana kerja desa di hari jum'at dan dimohon perwakilan mahasiswa KKN mengikuti musyawarah desa untuk Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa). Hal-hal berkaitan tentang pembangunan stunting dan kesehatan lingkungan akan dibawa ke rencana pembangunan desa di tahun 2025. Edukasi kepada siswa meliputi pencegahan stunting segera diagendakan, rencananya di SMP Negeri 1 Lekok terdapat edukasi stunting dan pernikahan dini. Kalau kesehatan lingkungan nanti masuknya di padat karya tunai desa dan masuk anggaran untuk kegiatan gotong royong, kesehatan lingkungan fokus dana desa di pusat." katanya.
Focus Group Discussion (FGD) ini diharapkan dapat menghasilkan program kerja yang nantinya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Desa Branang. Mahasiswa KKN kelompok 50 UINSA berharap setelah pemaparan analisis pohon masalah dan analisis pohon harapan sampai menghasilkan suatu program kerja ini nantinya akan berjalan dengan baik.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
