Mohon tunggu...
HERDI WONGSO
HERDI WONGSO Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kebiasaan Ngerumpi di Balik Meja Kerja

1 Januari 2016   15:33 Diperbarui: 1 Januari 2016   15:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HWO - Bersosialisasi dengan rekan kerja ternyata salah satu hal yang dapat meregangkan ketegangan ditengah padatnya pekerjaan

Ngerumpi dinilai sebagai kegiatan yang membuang waktu bagi sebagian orang. Tetapi ketahuilah bahwa ngerumpi bersama rekan kerja memiliki dampak positif untuk meregangkan pikiran ditengah hectic pekerjaan yang menyapa.

Berdasarkan artikel dari website marketing.co.id pekerja profesional menginginkan rasa bahagia dan nyaman ditempat mereka berkarir, namun mereka juga merasa persaingan di tempat kerja dan jenjang karir yang lebih tinggi juga penting. Salah satu cara mendapatkan kebahagiaan di tempat kerja adalah dengan cara bersosialisasi dengan rekan kerja saat break-time ataupun after office hour.

Sebagai pekerja profesional, tentunya Anda sendiri yang menciptakan  rasa bahagia dan nyaman ketika melakoni profesi Anda. Salah satu caranya adalah ngerumpi dengan rekan Anda. Namun jangan salah persepsi, ngerumpi adalah kegiatan ngobrol santai tentang realitas kehidupan dan berbeda dengan ngegosip.

Lewat ngerumpi Anda dapat berbagi pengalaman seputar kehidupan baik dalam lingkup kerja maupun lainnya. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membuat lawan bicara Anda memiliki feed-back yang positif terhadap Anda. Ngerumpi  disertai jokes ringan dapat membuat suasana menjadi semakin santai tapi berhati-hatilah dengan jokes berunsur bullying atau yang dapat membuat lawan bicara Anda tersinggung.

Lewat ngerumpi  hubungan emosional Anda dengan rekan kerja juga akan semakin erat dan meregangkan pikiran Anda di tengah kesibukan pekerjaan yang padat merayap layaknya traffic lalu lintas ibukota. Meski sebagian besar efeknya adalah positif, tapi amatlah penting untuk selalu menjaga reputasi profesional, terutama karena batasan antara kehidupan pribadi dan profesional semakin tipis dalam dunia kita yang semakin terhubung

 

Creator: @herdiwong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun