Jika biasanya rebana dimainkan oleh seorang pemain rebana yang sudah mahir dan terlihat indah, itu adalah yang sangat lumrah. Namun kali ini rebana dimainkan oleh anak-anak panti asuhan, membuat semua yang melihatnya begitu terkesan.
Penampilan grub rebana anak-anak panti asuhan
Tak hanya itu, indahnya lantunan sholawat membuat hati terasa tersayat. Hal itu menegaskan bahwa hidup didalam panti asuhan bukan berarti membuat anak-anak terhimpit dalam sebuah keterbatasan. Namun justru juga bisa berkarya, seperti halnya grub rebana yang baru saja ditampilkan.
Anak-anak yatim piyatu memang benar-benar mempunyai tempat yang begitu istimewa bagi siapapun. tidak bisa dibayangkan bagaimana rasanya menjadi mereka, sejak kecil mereka sudah ditinggal oleh orang tua. Hidup bersama orang tua asuh, membuat semua yang datang kepanti semakin trenyuh.
Mungkin itulah alasan yang bagi para anggota ikawati untuk memberikan sebuah perhatian dan membagi kebahagiaan, dengan menyambangi anak-anak yatim piyatu dipanti asuhan dan yang pastinya memberikan sedikit donasi sebagai wujud rasa syukur dan kepedulian terhadap anak-anak yang selama ini yang tinggal dipanti "Al- Ikhlas"
Penyerahan donasi secara simbolis oleh Pak Agus riyadi sebagai perwakilan dari kepala kantor ATR/BPN kepada ketua yayasan
Di luar hal itu, Panti Asuhan Al-Ikhlas seolah mengingatkan arti dari kata ikhlas itu sendiri bagi para donatur yang selama ini memberikan donasi terhadap panti tersebut.
Penyerahan donasi dari perwakilan IKAWATI kepada ketua yayasan
Selain karna anak-anak yatim piyatu memang wajib untuk diberikan kasih sayang , namun semua itu juga sebagai wujud bahwa ikhlas itu bukan hanya sekedar untuk diucapkan namun juga diterapkan tanpa sedikitpun didasari dengan sebuah kepentingan, baik kepentingan secara pribadi maupun beberapa kalangan.
Kembali pada pemaknaan arti kebahagiaan, kegiatan yang dilaksanakan oleh ikawati kantor ATR/BPN ini bisa menjadi salah satu contoh bahwa kebagiaan bisa terwujud dengan cara mensyukuri nikmat yang selama ini telah Tuhan anugerahkan, dengan cara membagi kebahagiaan itu sendiri.
Entah dengan cara apapun bahagia diciptakan namun yang pasti, semakin seseorang bersyukur kepada Tuhan, maka semakin nikmat pula kebahagiaan yang akan Tuhan berikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya