Sebuah pemikiran maju untuk menginisiasi membuat Inovasi unik dan kreatif. Kolaborasi dunia usaha, pemerintah desa, masyarakat, dan media lokal. Tujuannya sederhana. Menurunkan AKI dan AKB. Ikut serta membangun kepedulian terhadap kesehatan terutama kesehatan ibu hamil dan bayi serta Bayi Stunting Dan menginisiasi sebuah inovasi. Namanya "Kader Cerdas Peduli AKi- AKB". Cerdas yang dimaksud mencakup makna Cepat Deteksi. Sejumlah keunikan inovasi ini, Ada kantong persalinan dusun yang dikelola oleh istri Kepala Dusun selaku koordinator Kader Cerdas. Sebelum adanya inovasi ini, kantong persalinan dikelola oleh Bidan Desa dan Bidan Koordinator Puskesmas Dengan adanya kantong persalinan dusun dan Data maka tersedia data yang lebih akurat mengenai ibu hamil di setiap dusun.
      Kesediaan masyarakat desa menjadi Kader Cerdas yang bertugas mendata ibu hamil dan bayi sakit dan Stunting. Melaporkan hasil pendataan melalui SMS kepada Bidan Desa, melakukan pengawasan serta mendampingi ibu hamil dan bayi sakit saat memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan. Lalu, mendorong peran suami agar melaporkan kehamilan istrinya kepada Kader Cerdas dan Bidan Desa melalui SMS. Sekaligus menemani istri memeriksakan kehamilan.
      Adapun peran pemerintah desa yaitu mendukung dengan menyediakan alokasi anggaran Dana Desa untuk pengadaan sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan. Tak kalah penting dukungan pihak swasta. Dalam hal ini, dari PT. Manambang Muara Enim (PT. MME) berupa dana CSR yang digunakan untuk operasional Kader Cerdas dalam melakukan pendampingan ibu hamil dan bayi sakit ke fasilitas kesehatan. Sebetulnya, bagaimana penerapan inovasi kader cerdas ini sendiri. Diawali dengan pembentukan dan pembekalan kader cerdas.
      Pelaksanaan dan penerapan inovasi dengan cara bekerja sama membuat MOU (Memorandum Of Understanding) bersama perusahaan PT. Manambang Muara Enim (PT. MME). Keberhasilan disektor kesehatan diperlukan dukungan dan kerja sama dari pelaku pembangunan yang berasal dari lintas sector, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan institusi pendidikan, baik ditingkat pusat ataupun daerah.
      Kerja sama ini diarahkan untuk menghasilkan sinergi inovasi yang sudah berjalan dari upaya yang berkelanjutan bertujuan mendukung program-program kesehatan yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di wilayah tersebut. Selain itu, kunci keberhasilan dalam bekerja sama ini diantaranya adalah semua pihak harus dilakukan dengan terbuka, tidak ada saling merahasiakan, transparan, dan kerja sama ini difokuskan pada keuntungan dari semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H