Mohon tunggu...
Herdi Hendrawan
Herdi Hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Hidayah bisa datang melalui pintu rasa takut.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gaji Guru Honorer: Kecil tapi Berkah

28 September 2023   06:49 Diperbarui: 28 September 2023   09:52 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaji guru honorer yang masih jauh dari kata besar adalah sebuah kenyataan yang hingga saat ini masih menjadi PR (Pemikiran Rakyat) yang entah sampai kapan terselesaikan. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa sekecil apapun honor guru bisa menjadi berkah dalam berbagai cara yang tidak selalu terlihat dalam angka-angka finansial. Profesi guru memiliki dampak yang sangat positif pada masyarakat dan masa depan generasi mendatang. Inilah mengapa banyak guru melihat gaji mereka sebagai berkah yang tidak terukur dalam bentuk uang.

Gaji guru yang kecil seringkali diimbangi dengan penghargaan yang datang dari siswa mereka. Melihat siswa berkembang, belajar, dan mencapai potensi mereka adalah hadiah tak ternilai bagi guru. Hubungan yang terjalin dengan siswa, serta pengaruh positif yang diberikan, merupakan bagian dari berkah yang diperoleh dari menjadi seorang pendidik.

Dalam Islam, konsep berkah (dikenal sebagai "barakah" dalam bahasa Arab) adalah sesuatu yang sangat penting dan memiliki makna yang mendalam. Berkah merujuk pada hadirnya kebaikan, kemakmuran, dan kelimpahan dalam hidup seseorang atau pada sesuatu yang dimilikinya. Ini adalah salah satu konsep fundamental dalam agama Islam dan seringkali terkait dengan Allah SWT, yang dipandang sebagai sumber segala berkah.

Konsep berkat dalam Islam mengajarkan pentingnya bersyukur atas segala karunia yang diberikan oleh Allah dan mengingat bahwa berkat sejati tidak hanya dilihat dari sisi materi, tetapi juga dari segi kualitas hidup dan kebahagiaan batin. Ini adalah salah satu aspek yang memberikan makna mendalam bagi keyakinan Islam dan menjadi panduan bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari.

Penulis sebagai salah satu guru honorer yang turut merasakan betapa profesi guru itu membawa banyak sekali keberkahan. Mulai menjadi guru honorer sejak lulus SLTA tahun 1990 dengan honor 100 ribu rupiah perbulan saat itu. Mengajar sambil belajar di salah satu perguruan tinggi swasta dan kursus komputer di KSM Bogor program administrasi perkantoran. 

Selepas lulus kursus komputer, penulis mendapat pekerjaan sampingan sebagai instruktur komputer di sekolah. Setelah lulus kuliah bisa mengajar di beberapa perguruan tinggi swasta sambil tetap mengajar di madrasah. Tahun 2007 mendapat tugas mengajar di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Sekolah Indonesia Makkah (SIM) Saudi Arabia. 

Alhamdulillah, selama bertugas di Makkah banyak pengalaman luar biasa serta keberkahan yang tiada tara penulis rasakan. Selesai bertugas beberapa tahun di Makkah, penulis kembali ke tanah air dan kembali mengajar di madrasah yang hingga saat ini masih menjadi tempat mengabdi penulis. Selama bertugas di Makkah Al Mukarramah sudah pasti selain bisa menjalankan Haji dan Umrah berkali-kali, penulis juga memanfaatkan waktu di luar tugas mengajar untuk belajar manajemen Haji dan Umroh bersama para praktisi yang berpengalaman di bidangnya. Bukan hanya belajar sebagai Guide/Muthawif tapi sebagai handling sekaligus marketing. 

Buah dari pengalaman tersebut, setiba kembali ke tanah air penulis mendapat pekerjaan sampingan (selain tetap sebagai guru madrasah) di perusahaan yang bergerak pada bidang penyelenggaraan Umrah dan Haji. 

Hingga saat ini, penulis masih menggeluti bidang perjalanan Umrah dan Haji sebagai pekerjaan sampingan disela-sela tugas pokok penulis sebagai guru madrasah. Seiring perjalanan waktu dan tuntutan dalam dunia pendidikan, penulispun turut menyesuaikan diri dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang magister dan dapat menyelesaikan lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. Apa yang penulis rasakan dan alami, semuanya tidak terlepas dari keberkahan sebagai seorang guru madrasah.

Dalam Islam, menjadi seorang guru adalah panggilan yang mulia dan memiliki potensi untuk mendapatkan berkah dalam banyak cara. Ketika seorang guru menjalankan tugas mereka dengan tulus, mendidik, dan membimbing siswa dengan baik, mereka dapat merasakan keberkahan dalam pengaruh positif yang mereka berikan kepada generasi mendatang serta pahala dari Allah SWT.

Guru memiliki peran penting dalam membentuk dan mengarahkan masa depan siswa mereka. Mereka membantu siswa mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan membantu mereka sukses dalam kehidupan. Dampak ini pada generasi mendatang adalah salah satu aspek terpenting dari profesi guru.

Meskipun gaji guru sering kali dianggap kecil, berkah dari profesi ini melebihi sekadar nilai finansial. Dampak positif yang dibawa oleh guru pada siswa, keluarga dan masyarakat adalah sesuatu yang sangat berharga dan kadang-kadang tidak dapat diukur oleh uang. Itulah mengapa banyak guru yang tetap berkomitmen pada pekerjaan mereka meskipun gaji yang relatif kecil. Profesi guru adalah panggilan mulia yang membentuk masa depan dan memberikan kontribusi besar pada masyarakat dan bangsa ini. Pertanyaannya, hingga sampai kapan gaji guru honorer akan sebanding bahkan melebihi UMR di tanah air?

Waallahu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun