Mohon tunggu...
Herdi Hendrawan
Herdi Hendrawan Mohon Tunggu... GM Elhady Group International -

Dimana langit dipijak disana langit dijunjung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Siswi Teladan Sekolah Saudi Itu "Jawiyah"

7 Juni 2011   21:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:45 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hari ini adalah hari yang sangat mengesankan, Putri yang kerap dipanggil “Jawiyah” oleh teman-teman sekelasnya pulang dengan membawa hadiah dan penghargaan dari sekolahnya. Dia tergopoh-gopoh memasuki rumah dengan menjinjing tiga paper bag besar yang berisi hadiah. Dengan terus berceloteh menceritakan bagaimana “Haplah” hari ini di sekolah. Haplah adalah semacam acara pesta atau perayaan. Haplah kali ini adalah haplah yang ditunggu-tunggu sebagian besar murid-murid karena disamping acara pesta akhir tahun pelajaran juga sebagai tanda akan memasuki liburan panjang akhir tahun (sekitar 3,5 bulan). Pada haplah kali ini para siswa menunjukan kebolehannya dalam berkreasi dan apresiasi seni. Juga saat dimana para juara dari masing-masing kelas akan diumumkan dan tentu saja penobatan siswi teladan sekolah yang akan mendapat penghargaan dari “Idarah At-Ta’lim” atau Dinas Pendidikan Makkah Al-Mukarramah.

Putri masih terus berceloteh di depan adik-adik dan kedua orang tuanya, bagaimana dia tampil ke atas pentas menyanyi bersama teman-temannya. Bagaimana dia mendapat hadiah dari gurunya, dari sekolahnya juga dari Idarah Ta’lim Makkah sebagai siswi teladan di sekolah. Dan yang paling mengesankan buat dia adalah karena bukan hanya dia yang mendapat hadiah, adik serta bundanya pun mendapat bingkisan dari gurunya. Adiknya Hanifah mendapat bingkisan karena Putri suka bercerita kalau belajar dan mengerjakan PR di rumah selalu ditemani adiknya. Sementara bundanya mendapat penghargaan dan bingkisan bukan tanpa sebab. Bunda Putri mendapat penghargaan dan bingkisan itu berawal ketika Putri menegur temannya yang bertolak pinggang di kelas yang kemudian ditegur Putri kalau itu perbuatan yang tidak sopan. Gurunya mengetahui kejadian tersebut dan bertanya; “dari mana Putri tahu kalau itu tidak sopan?” di jawab oleh Putri; “Umi yang mengajarkan”. Mungkin karena terkesan dengan kejadian tersebut sehingga Bundanya pun ikut mendapat penghargaan dan bingkisan dari sekolah.

Hal yang lebih mengesankan adalah betapa sekolah Putri begitu perhatian terhadap para siswinya yang dianggap berprestasi. Padahal Putri bukan orang Saudi, dia cuma satu dari sekian anak mukimin Indonesia yang bisa diterima bersekolah di sekolah Arab saja sudah beruntung. Tetapi pihak sekolah tidak pernah membeda-bedakan bangsa dan ras dalam menilai siswinya yang berprestasi. Ditambah lagi bentuk penghargaan terhadap wali murid yang dianggap turut serta membantu menunjang proses pendidikan di sekolah dengan tetap memberikan pendidikan di rumah. Ini hal baru buat saya, dimana orang tua murid mendapat penghargaan dan bingkisan dari pihak sekolah karena prestasi anaknya. Betul-betul kebahagian itu terbagi dalam lingkungan anak yang berprestasi. Mungkin di Indonesia pola seperti itu masih jarang terjadi dimana sekolah berbagi kebahagian buat keluarga siswa berprestasi. Padalah pola seperti itu sangat berdampak positif terhadap motivasi pola didik keluarga agar tetap terus berprestasi. Bukan hanya anaknya yang dipacu untuk terus berprestasi di sekolah tetapi seluruh keluarga saling mendukung terbangunnya prestasi dalam keluarga.

Di sekolah Putri mayoritas siswinya adalah imigran yang bermukim di Makkah, seperti Pakistan, Afghanista, Bangladesh, Mesir, Maroko, Thailand, Fhilipina, Yaman, India dan Burma. Semangat belajar Putri dibangun di atas kecintaannya terhadap tanah air dengan menunjukan pada dunia bahwa Indonesia itu ada. Olok-olok teman-temannya dengan panggilan Jawiyah tidak pernah ia gubris. Tetapi justru semakin memacu dia untuk menaklukan teman-teman sekelasnya dengan prestasi dan penghargaan sekolah. Dan tahun ini salah satu siswi teladan sekolah itu adalah seorang anak “Jawiyah”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun