Mohon tunggu...
Herdanu Rasyid Hasyim
Herdanu Rasyid Hasyim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fortis Fortuna Adiuvat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Komunikasi Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga Nelayan pada Keluarga Sandwich

20 November 2023   22:08 Diperbarui: 20 November 2023   22:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis :  Herdanu Rasyid Hasyim, Gilang Aprilian, Fadlillah Nur Nafisah, Nazwa Fahrunisa Aprilliana, Gheyza Ayunda

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA dan Dr. Irni Rahmayani Johan, SP, MM.

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB University.

Keluarga adalah inti masyarakat, terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dengan ikatan kuat dan kasih sayang. Bagi keluarga nelayan, kehidupan yang sibuk sering menghadirkan tekanan ganda. Mereka harus merawat keluarga yang lebih tua dan mendukung generasi muda mereka, menciptakan apa yang disebut sebagai "Keluarga sandwich".' Manajemen komunikasi keluarga menjadi kunci dalam menjaga kesejahteraan mereka. Tantangan ekonomi dapat memengaruhi hubungan dan peran anggota keluarga. Pemahaman yang lebih baik tentang ini diperlukan untuk memberikan dukungan efektif. Manajemen komunikasi yang baik membantu mengatasi ketegangan, meningkatkan dukungan internal, dan kesejahteraan fisik dan psikologis. Ini juga membuka pintu bagi program intervensi dan dukungan melalui lembaga pemerintah, LSM, atau organisasi sosial, seperti pelatihan komunikasi, dukungan keuangan, dan program pendidikan khusus untuk keluarga nelayan yang menghadapi "Keluarga sandwich".

Keluarga Sejahtera dan Kesejahteraan Anggota Keluarga

Keluarga adalah pondasi nilai-nilai, norma, dan identitas. Mereka memberi dukungan emosional dan finansial. Namun, pemahaman keluarga bervariasi tergantung budaya dan lingkungan sosial. Keluarga sejahtera adalah yang memenuhi kebutuhan anggota, termasuk kesehatan. Di Indonesia, banyak keluarga nelayan hidup dengan kemiskinan, dihadapi masalah ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Tantangan Kesejahteraan Keluarga Nelayan

Anggota dari generasi sandwich, istilah yang mengacu pada individu yang harus menjalani peran ganda sebagai orang tua dan anak sekaligus, terlibat dalam perjalanan hidup yang penuh tantangan. Mereka dihadapkan pada berbagai kesulitan yang menggerogoti kesejahteraan mereka, terutama dalam aspek kesehatan fisik dan kesejahteraan emosional. Para anggota generasi sandwich harus menghadapi dilema kompleks dalam mengatur waktu dan tanggung jawab keuangan mereka, berusaha untuk memberikan perhatian yang cukup baik kepada anak-anak mereka, sekaligus merawat orang tua yang sudah lanjut usia dengan baik. Tantangan ini seringkali menciptakan ketegangan finansial, kelelahan yang berlebihan, dan penurunan kesehatan fisik. Mereka juga berisiko mengalami caregiver burden, yaitu beban pengasuhan yang meliputi beban emosional dan fisik yang sering kali berat. Pengasuhan ganda, khususnya bagi yang merawat orang tua dengan penyakit degeneratif, dapat menguras energi dan menyebabkan perasaan depresi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih memahami dan mendukung anggota generasi sandwich dalam menjalani peran penting mereka dalam keluarga dan masyarakat.

Upaya Membangun Kesejahteraan Keluarga Sandwich

Salah satu upaya untuk membangun kesejahteraan pada keluarga sandwich yaitu membangun komunikasi agar tetap baik, dengan cara meluangkan waktu untuk berkumpul bersama. Selain itu, cara mereka menjaga komunikasi satu sama lain adalah saling terbuka dan saling percaya satu sama lain. Maka dengan hal tersebut dapat mengoptimalkan komunikasi dan kesejahteraan keluarga yang dimulai dari mempertahankan komunikasi antar anggota keluarga, memberi dukungan satu sama lain serta menikmati momen keluarga dengan baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun