Mohon tunggu...
herawati
herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIKOM

Hallo nama saya Herawati, seorang mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banjir Kembali Melanda Wilayah Pemukiman Caringin, Kota Bandung

13 Desember 2023   00:45 Diperbarui: 13 Desember 2023   00:53 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir merupakan bencana alam yang tidak dapat dihindari masyarakat. Artikel ini akan membahas berbagai aspek terkait banjir, mulai dari penyebab hingga langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi resiko dan dampaknya

Bandung, 5 Desember 2023 --- Banjir melanda Desa Kp.Caringin Babakan Ciparay yang berada di Jalan Holis, Kota Bandung sempat terendam banjir akibat hujan deras dan angin kencang yang terjadi sejak pukul 15.00 sampai pukul 16.30 WIB dengah curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu banjir yang mengakibatkan dampak merugikan.

Salah satu warga korban banjir di wilayah Kp.Caringin Kokom Komalasari mengatakan Rumahnya sempat terendam banjir akibat air yang meluap dari selokan yang tersumbat disebabkan hujan deras

"Ketinggian sebetis diluar rumah, sedangkan dirumah ketinggian banjir semata kaki" ujar kokom komalasari, korban banjir Selasa (05/12/2023).

Dalam beberapa hari terakhir, wilayah Kota Bandung dilanda hujan lebat yang tidak henti. Pusat Meteorologi setempat telah mengeluarkan peringatan dini, namun intensitas hujan yang melampaui prediksi menyebabkan volume air sungai atau selokan meningkat secara drastis. Yang akibatnya, beberapa wilayah di Bandung mengalami genangan air yang cepat meluas, merendam pemukiman, jalan raya, dan fasilitas umum.

Intensitas curah hujan yang cukup tinggi beberapa minggu ini dan udah dua malam hari berturut-turut di daerah Caringin-Holis posisi hujan deras, juga sungai atau selokan yang dibangun sudah tidak menampung debit airnya

"Penyebabnya adalah pengaruh debit air limpasan curah hujan yang besar sehingga air melimpah dari saluran air di sekitar Caringin Holis" ujarnya saat dikonfirmasi,"

Ia mengungkapkan terdapat saluran selokan yang tersumbat sampah masyarakat. Akibatnya air meluap ke daerah pemukiman warga.

"Sampahnya itu  kecil-kecil seperti plastic bekas makanan tetapi ada juga sampah sampah besar seperti kayu bekas, limbah sisa kain yang tidak terpakai  dari pabrik tekstil berada di sekitar pemukiman warga yang tumplek di saluran air. Jadi, itu mungkin salah satu penyumbat saluran yang akhirnya meluap ke pemukiman warga," katanya

Ketidak perdulian masyarakat dilingkungan pemukiman Kp.Caringin diakibatkan oleh penumpukan sampah yang didiamkan selama berlarut-larut oleh petugas kebersihan setempat. Masyarakatnya tidak menjaga kebersihan lingkungan karena merasa kebersihan adalah tanggung jawab petugas kebersihan karena sudah membayar retribusi kebersihan yang dibebankan kepada masyarakat. Kondisi ini memperburuk kebersihan khususnya penumpukan sampah dipenampungan dan di selokan. Perlu ada usaha dari pemerintah maupun masyarakat dilingkungan wilayah Caringin terutama terbangunnya pemahaman kesadaran dan kerja sama antara masyarakat dinas kebersihan dan para pengusaha umkm dibidang tekstil untuk menjaga kebersihan lingkungan Caringin bebas dari permasalahan sampah.


Upaya pencegahan banjir melibatkan serangkaian tindakan yang mencakup manajemen tata ruang, infrastruktur pengendalian banjir, pemeliharaan lingkungan, serta partisipasi aktif masyarakat. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah agar tidak terjadi lagi banjir:

 1. Manajemen Tata Ruang:

- Melakukan Perencanaan yang Bijaksana: Menerapkan perencanaan tata ruang yang bijaksana dengan memperhatikan potensi resiko banjir. Memastikan bahwa lahan dialokasikan dengan benar untuk mengurangi resiko banjir.

- Pembatasan Pembangunan pemukiman di Daerah Rawan Banjir: Dengan menetapkan aturan yang membatasi pembangunan rumah di daerah rawan banjir atau menerapkan teknik bangunan yang meminimalkan dampak banjir.

2. Infrastruktur Pengendalian Banjir:

- Pembangunan Tanggul dan Bendungan: Membangun atau meningkatkan sistem tanggul dan bendungan untuk mengendalikan aliran sungai atau selokan dan melindungi wilayah pemukiman dari meluapnya air.

- Peningkatan Saluran Air dan Drainase: Memastikan saluran air dan sistem drainase yang baik untuk mengalirkan air hujan dengan efisien ke tempat yang aman.

 3. Pemeliharaan Lingkungan:

- Melestarikan dan menjaga lahan basah yang berfungsi sebagai penyerap alami air hujan alami.

- Menanam kembali area yang telah gundul untuk membantu mengurangi erosi tanah dan meningkatkan daya serap air.

4. Pengelolaan Air Hujan:

- Pemanfaatan Infrastruktur Penyimpanan Air Hujan: Menerapkan sistem penyimpanan air hujan untuk mengurangi jumlah air yang langsung mengalir ke permukaan tanah.

- Infiltrasi Air: Masyarakat dapat memanfaatkan taman hujan, area hijau perkotaan, dan metode lain yang dapat meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah.

 5. Pemeliharaan Sungai dan Saluran Air:

- Pemeliharaan Sungai: Melakukan pemeliharaan berkala pada sungai dan saluran air untuk memastikan aliran yang lancar dan mencegah penyumbatan.

- Menanam tanaman di sepanjang sungai atau saluran air untuk mengurangi erosi dan meningkatkan kestabilan saluran air.

6. Sistem Peringatan Dini:

- Mengembangkan sistem peringatan yang canggih dan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses ke informasi tersebut.

-Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara merespons peringatan banjir dan tindakan pencegahan yang dapat diambil. 

 7. Kerjasama Antar Pihak:

- Melakukan kerjasama Pemerintah Daerah dan Masyarakat: Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan lembaga non-pemerintah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengelola program pencegahan banjir.

- Terlibat dalam komitmen untuk menjaga lingkungan global dan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi pola cuaca.

Pencegahan banjir membutuhkan tindakan bersama yang terkoordinasi dan berkelanjutan. Dengan mengimplementasikan strategi ini, kita dapat membantu mengurangi risiko terjadinya banjir dan melindungi masyarakat dari dampak negatifnya.


Banjir di Bandung memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya persiapan, tanggapan cepat, dan upaya bersama dalam menghadapi bencana alam. Semoga langkah-langkah yang diambil dalam pemulihan ini dapat memberikan ketahanan yang lebih baik bagi Bandung dan menginspirasi tindakan preventif di tingkat lokal dan nasional.

Wilayah Caringin meskipun terguncang oleh banjir, menunjukkan kekuatan dalam solidaritas dan Kerjasama masyarakat. kejadian ini menjadi landasan untuk membangun kembali lebih baik. Harapan akan tata kelola wilayah yang lebih bijaksana,  ketahanan masyarakat dan investasi berkelanjutan dalam mitigasi bencana menjadi pijakan untuk masa depan yang lebih tahan bencana

Masyarakat Bandung diimbau untuk tetap waspada dan bekerjasama dengan pihak berwenang dalam menghadapi krisis ini. Sementara itu, masyarakat luas diharapkan memberikan dukungan moral dan materiil kepada mereka yang terdampak, menunjukkan semangat gotong royong dalam mengatasi dampak bencana ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun