Mohon tunggu...
Helmi Herawadi
Helmi Herawadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis sebagai suatu hiburan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Messi Lebih Hebat dari Maradona

17 Juli 2015   06:17 Diperbarui: 17 Juli 2015   10:21 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2014-2015 adalah tahun pencapaian tertinggi Messi dalam kancah tertinggi bersama Club dan Team senior Argentina.  Final Champion, Final piala dunia, Final Copa Amerika, Final copadelrey  dan dalam antrian beberapa final lagi. Dalam 4 final yang telah dilaluinya, hanya 2 final yang dimenangkannya, Piala Champion dan Copa delrey. Yang gagal diraihnya adalah Piala Dunia dan Copa Amerika. Menarik untuk dicermati tentang final Piala dunia dan Copa Amerika, berturut2 Messi mengantarkan negaranya mencapai babak Final. Berangkat menuju Brazil, tak ada yang memperkirakan Argentina bisa menuju final, sebelum dikalahkan Jerman 1-0. Bagaimana bisa Argentina mencapai Final Brazil 2014?. Itu semata mata peran Messi dan tuahnya. Seandainya Messi tidak ada dalam Team, mustahil Argentina punya cerita. Saat itu, lini serang Argentina memang punya skuad yang menjanjikan. Tapi apa lacur, penampilan Aguero, Higuain dan Angel Dimaria jauh dari yang diharapkan. Sungguh ajaib Argentina saat itu. Walau kalah difinal, tapi Messi didapuk sebagai pemain terbaik. Adakah yang lebih baik penampilan individu selain Messi saat itu? Tidak ada. Walau sedikit kontroversi, tapi susah sekali untuk mengangkat nilai2 pemain lain lebih dari Messi. Final kala itu relatif berimbang. Kemenangan ditentukan dengan satu langkah saja, itu artinya satu kesalahan saja berakibat fatal. Satu moment yang gagal dimanfaatkan, dilain pihak, lawan dapat memanfaatkannya. Disini kita bicara factor luck. Messi dijauhi luck saat itu. Tetapi individu adalah individu. Messi tetaplah Messi. Dia selalu menghadirkan perbedaan dengan pemain lainnya walaupun ada jeda dari sekian rutinitasnya. Tapi bagaimanapun, moment final 2014-2015 selalu dibarengi dengan kehadiran Messi. Ini yang bisa kita garis bawahi. 

Lalu kita bicara final Copa Amerika.

Dari highlight, sebetulnya penampilan Messi sama sama memukau ketika bersama Barcelona. Penampilan aksi individu yang diperagakan bersama club, dapat dilanjutkan bersama Argentina. Sama persis jika kita melihat lebih detil. Yang membedakannya adalah aksi2 fisik pemain pemain di Copa amerika lebih brutal dan diluar batas. Seorang pemain tidak akan bisa memaksimalkan permaianannya jika diganggu dengan pelanggaran yang diluar textbook. Tapi dengan pelanggaran seperti itupun ada beberapa aksi individu yang masih bisa dikeluarkan oleh seorang Messi. Namun jika terlalu banyak pelanggaran pelanggaran seperti itu, permainan seakan akan tidak terjadi. Itu kenapa, konsentrasi Lawan terhadap Messi begitu besarnya. disisi lain, peran pendukungnya tidak bisa memaksimalkan perannya(rekan rekan Messi).

Kembali ke soal factor luck. Final Copa Amerika pun tak terlepas dari hal ini. Bila seandainya Higuain bisa memanfaatkan moment menit ke 92, mungkin Argentina dan Messi tidak akan mendapatkan kritikan kritikan seperti sekarang ini. Sebuah moment ketika Messi berhasil masuk ke area pertahanan lawan, dan dalam bayangan semua pendukung Argentina akan ada sesuatu hal yang terjadi. Tapi ternyata yang terjadi adalah sebuah kekecewaan. Beberapa saat kemudian pluit panjang berbunyi. Score adalah 0-0. Dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. 

Dua moment itu menggambarkan bahwa takdir telah terjadi. 

Berbicara tentang Takdir Maradona,

Takdir Messi dan Maradona memang berbeda. Maradona dalam kesempatan 1986, dapat meraih gelarnya saat itu, tapi bagaimana jika sepersekian detik   bola operannya mengenai kaki lawan? Dan tidak terjadi gol? Mungkin Nasib Maradona sama dengan Messi. Dan bagaimana Seorang Maradona dapat mempertanggungjawabkan kegagalannya di Piala Dunia 1990? Mungkin bisa bertanya kepada Messi. Maradona pemain terbaik dunia, Messi pun pemain terbaik dunia, dengan tidak mengedepankan Maradona 1986, tapi mengangkat Maradona 1990.

Hey Messi! Anda orang Argentina atau Swedia?

Hey Maradona! Anda orang Argentina atau Swedia?

Statistik dan gelar berpihak terhadap Messi. jangan berkata Maradona dikelilingi rekan2 yang bodoh dan lugu tapi bisa mengangkat Team yang dibela nya? (Apakah memang itu yang terjadi?) jangan latah. Nonsens. 

Apakah Karena Xavi & Iniesta yang menjadi ketergantungan Messi? Bagaimana dengan Aksi solo run simulasi atau latihan? Ketika melawan Real Madrid di UCL? Itu moment banyolan yang diperagakan Messi feat Busquet kala itu. Its funny!  Tidak ada yang membuka ruang dilapangan, kecuali semua pemain menjadi pagar mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun