Ramadhan di Ambang Pintu, di Sela Rindu Menderu
Momentum Ramadhan selalu membawa pencerahan dari sisi spiritual, menjalankan rangkaian kegiatan sarat kebermanfaatan disamping diganjar pahala dari Allah Ta'ala. Dan puasa merupakan sebagai bentuk ketaatan.
Sebagaimana tertera dalam kitabullah, yang berisi perihal dalil yakni seruan untuk menjalankan kewajiban berpuasa sebagaimana umat terdahulu. Dan memaknai bulan suci diisi dengan aktivitas berfaedah.
Menghidupkan iklim toleransi dan rasa saling menghormati, ketika tengah menjalankan ibadah merupakan peran krusial. Agar sedianya terbangun kerukunan antar umat beragama, dan mencipta suasana khidmat.
Persiapan puasa adalah upaya memelihara keseimbangan dalam hidup, mencakup perihal unsur kesehatan. Terkait Pola hidup, makan yang teratur, istirahat yang cukup serta ibadah sholat. Yang setiap pergerakannya.
Mengandung unsur kesehatan bagi fisik maupun anggota tubuh, seperti halnya mengosongkan lambung selama beberapa saat agar tak melulu dipakai bekerja menggiling makanan.
Puasa tak hanya menyehatkan fisik namun juga mental dan spiritual, membangun satu kesadarah penuh untuk patuh kepada titatah atau perintah. Yang telah termaktub dalam rukun Islam.
Membuat jiwa terasa lebih damai dan tentram, lantaran khusyuk dalam peribadatan di bulan suci Ramdhan. Mentadaburi Al-Quran menikmati manisnya Iman dan mencerna hakekat hidup adalah sebentuk pengabdian.
Esensi dari puasa adalah tak sekedar berlapar-lapar dan merasakan dahaga, namun menaklukan syahwat dan menundukan amarah. Bentuk pertarungan yang sesungguhnya.
Ramadhan di ambang Pintu mari sambut ramadhan dengan selaksa doa, semoga ramadhan yang mulia menjadi titik balik untuk tak hanya memburu duniawi.