Jangan Politisisasi Masyarakat Adat Hanya Demi Kepentingan Sesaat
Kehidupan terus bergulir dari waktu ke waktu begitupun perputaran roda-roda pembangunan, namun keberadaan masyarakat adat cenderung terabai di tengah tatanan sosial.
Pembangunan yang tak banyak menyentuh lapisan elemen masyarakat adat, terlebih minimnya upaya-upaya pemberdayaan masyarakat adat. Kiranya hanya membuat masyarakat adat kian terkungkung dalam segala keterbatasan.
Hanya segelintir yang benar-benar peduli pada keberadaan masyarakat adat, materi perihal masyarakat adat yang disajikan dalam debat di atas podium hanya memiliki takaran porsi yang teramat sedikit.
Ada saatnya masyarakat adat dirangkul, hanya pada momen-momen tertentu, demi meluluskan kepentingan sesaat hanya sebagai alat. Tak ubahnya jembatan penghubung agar pesaan-pesan politik dapat tersampaikan dengan baik.
Selebihnya masyarakat adat melanjutkan kehidupannya yang sahaja, seperti denyut nadi yang berjalan amat lambat. Sejatinya masyarakat adat memilik peran yang amat krusial, sebab merekalah yang melestarikan akar budaya dari kepunahan.
Mereka menjaga tradisi leluhur di tanah moyang, dengan segenap cinta pada sebentuk kearifan lokal, menjaga keseimbangan dengan alam sekitar mengambil seperlunya saja dari alam.
Sehingga akar budaya bangsa dari beragam provinsi yang ada di Indonesia tak ayal menancap kuat. Maka rangkullah masyarakat adat, dekati para pemuka agama, tetua suku serta segenap masyarakatnya. Tak sekedar demi kepentingan semata.
Tapi guna melakukan pembinaan, pendekatan secara persuasif, turut menjaga kaidah-kaidah yang ada dan dimiliki oleh masyarakat adat setempat. Sehingga diharapakan dapat lebur dan masyarakat adat dapat mempunyai kehidupan yang jauh lebih baik.
Turut serta merasakan kemajuan ekonomi bukan menjadi desa yang tertinggal, serta dapat menikmati sarana dan prasarana pembangunan. Baik itu infrastruktur yang memadai, serta dapat pula menikmati sejumlah fasilitas-fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Yang tentu saja akan amat sangat bermanfaat, menunjang kemajuan masyarakat adat yang tinggal jauh hingga di pelosok-pelosok bagian pedalaman. Yang tak terjamah pembangunan terlebih tersentuh pembinaan.
Jakarta, 28/01/2023
Hera Veronica Suherman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H