Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memulihkan Synrom Post Holiday Blues

4 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 4 Januari 2024   07:44 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memulihkan Synrom Post Holiday Blues

Liburan sendiri merupakan momentum guna refreshing serta recharging, membebaskan diri dari kesuntukan, kepenatan serta rasa jenuh yang melanda dan manusiawi adanya perasaan tersebut tumbuh dan mewarnai dalam diri.

Lantaran tuntutan dinamika kerja, yang tak jarang disusupi dengan sekelumit problematika yang melingkupinya. Memicu stress sehingga setiap jiwa butuh sebentuk penyegaran, agar tak lamat-lamat dibunuh jenuh.

Oleh karenanya liburan saat yang paling pas untuk melerai simpul ketegangan pada susunan saraf di kepala, mengentaskan segenap kebosanan dengan sejenak melipir menjauh dari pusat kota menuju destinasi wisata berbasis kearifan lokal.

Merupakan langkah yang paling efektif dan mujarab, melarung jenuh. Namun apa jadinya jika pasca vacation justru alih-alih malah dijangkiti Post Holiday Blues yakni efek syndrom yang menjalari perasaan.

Menimbulkan beragam perasaan yang berkecamuk dalam diri yaitu kesedihan disertai dengan kelesuan yang seperti cenderung kehilangan semangat ataupun gairah dalam diri saat hendak memulai melakukan serangkaian aktivitas.

Dan bersiap kembali menjalani rutinitas dalam keseharian, dihadapkan dengan dunia kerja yang mungkin dipenuhi dengan pressure. Yang kemudian rasa tertekan tersebut berakumulasi hingga menjadi gangguan kecemasan.

Dan biasanya Post Holiday Blues menjangkiti orang-orang yang mendapati liburannya tak sesuai dengan ekspektasi, sehingga menguapnya motivasi dan lenyapnya energi dalam diri lantaran terkuras fisik.

Ditenggarai banyaknya kegiatan-kegiatan yang dilakukan di alam bebas di musim liburan, serta tak ayal dibayang-bayanginya oleh sejumlah rupiah yang dihabiskan selama menjalani liburan.

Namun bukankah nominal rupiah yang digelontorkan sudah termasuk dalam kalkulasi anggaran liburan itu sendiri, sehingga kiranya tak perlu ada perasaan menyesal.

Mengingat mendapatkan pelesiran yang menyenangkan merupakan hal yang sangat worth it, namun berbanding lurus dengan mereka yang mendapatkan vacation yang kurang menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun