Penanggulangan Kemiskinan, Sehingga Tak Ada Lagi Kesenjangan.
Negara dapat dianalogikan merupakan susunan struktur rumah tangga, yang jika tak dikelola secara benar yakni besar pasak dari pada tiang dapat dipastikan lambat-laun akan mengalami Defisit.
Rancangan Anggaran Pembelanjaan Negara (RAPBN), wajib dikelola dengan sangat bijak dan dipergunakan sebaik-sebaiknya mengacu pada skala prioritas dan dengan penggunaan yang tepat pula.
Tak hanya membangun merias wajah kota mempercantik sedemikian rupa, menjadi area urban terintegrasi mengusung modernitas di mana proyek pembangunannya menyedot sejumlah anggaran fantastis.
Namun di balik kemegahannya tak mampu menyembunyikan perihal kontradiktif yakni wajah-wajah kemiskinan kaum marjinal yang hidup di bawah garis kemiskinan, sarat dengan ketimpangan sosial.
Namun pemerintah sendiri senantiasa berupaya keras guna menekan, laju populasi angka kemiskinan serta menargetkannya kian susut. Sehingga dapat terealisasinya mengentaskan kemiskinan.
Demi menciptakan masyarakat yang sejahtera, membuat ekonomi lemah menjadi kuat serta bergiat dan berdaya. Sehingga mampu berdiri memutar roda-roda usaha dengan program UMKM.
Yang tentu saja akan membuat masyarakatnya tak bergantung dengan sepenuhnya pada lowongan-lowongan kerja, melainkan berinisiatif membuka gerai-gerai usaha. hingga berpotensi berdaya.
Sehingga wajah kemiskinan tak tampak lagi yang ada hanyalah masyarakat, yang gencar berupaya mencari celah keluar dari keterbatasannya dengan bantuan pemerintah yakni permodalan guna usaha.
Semoga angka kemiskinan kian menurun signifikan dan Indonesia tumbuh dengan populasi masyarakat dengan perekonomian yang sejahtera. Hingga tak ada lagi yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Jakarta, 27/11/2023
Hera Veronica Suherman