Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Urban Farming Intensifikasi Pertanian Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Ketahanan Pangan

22 November 2023   07:17 Diperbarui: 22 November 2023   07:31 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urban Farming Intensifikasi Pertanian Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Ketahanan Pangan 

Pemanfaatan yang optimal di tengah keterbatasan lahan, yang semula sekedar lahan tidur hingga alih-alih berubah fungsi. Mengacu pada Urban Farming yakni bercocok tanam dengan konsep ramah lingkungan.

Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman yang mana tak menggunakan tanah sebagai media tanam melainkan air guna melarutkan sejumlah nutrisi yang banyak mengandung oksigen kemudian sejatinya diserap oleh akar tanaman tersebut.

Dengan menggunakan sistem irigasi tetes dan media tanam Polybag, Cocopeat, Arang Sekam, Serabut Kelapa, Koral, dibawah naungan Screen House yaitu bangunan yang terbuat dari rangka bambu dan memiliki struktur yang kuat terhadap pergantian iklim.

Dan tak lupa pada bagian dinding dikelilingi dengan pelindung insec net, guna mengantisipasi gangguan serangga atau pun organisme. Agar sedianya terhindar dari gangguan yang datang kapan saja dan dapat merusak tanaman di tengah proses tumbuh kembang.

Serta pada bagian atap dilapisi dengan plastic UV transparant, berbahan kimia khusus yang berfungsi guna menjaga tanaman agar terlindungi dari Radiasi matahari secara langsung namun tanpa mencederai tanaman terlebih membuat layu dan mati.

Urban Framing sendiri dapat dijadikan sebagai penyedia dan pemenuhan kebutuhan pangan, seperti Sawi, Salada, Bayam, Pokcoy, Ketimun, Kubis, Daun Bawang, Wortel, Cabai, Tomat, Kangkung, Lobak, Buncis, Kacang Polong, Lobak, Bawang Merah, Strowberry, Anggur.
Dan beragam tanaman buah dan sayur-mayur lainnya. Yang dikonsumsi tanpa harus membeli.

Bahkan seiring meningkatnya produktivitas pertanian, menghasilkan buah dan sayur-mayur berkualitas. Dengan harga yang ekonomis memiliki hasil panen yang optimal dapat dijual dan dilempar ke pasaran sehingga menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Bukankah menjadi solusi pertanian yang berkelanjutan, demi mewujudkan ketahanan pangan. Terlebih menjadi peluang usaha sebagai penyedia pasokan buah dan sayur mayur segar.

Jakarta, 22/11/2023
Hera Veronica Suherman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun