Aku dan Tegukan Hitam
Mataku menangkap
penari asap
masih saja meliuk
ditepian gelas
Tak jemu ia menari
disela embus
hawa nan panas
dan tariannya
Seperti menyambat
roh kesendirian
yang telah mati suri
dihidupkan lagi
Pada piring tatakan
tak ragu kutuang
genangan pekat yang
bawa bulir ampas
Sejenak ingatanku
pun terkelupas
keji menyeret angan
mengorek luka
Aku dan tegukan hitam
tanpa cegukan
berjuta kisah kupendam
kukubur diam
Dalam endapan kahwa
sorot mataku pias
berkarib sepi sedekat nadi
binasakan mimpi
Jakarta, 01/11/2023
Hera Veronica Suherman
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!