Serta dilengkapi pula dengan koneksi wiffi gratis tentunya serasa membuat kian betah saja hangout, nongkrong bersama kawan sejawat di tempat yang coazy. Yang tentu dari segi harga pun jauh lebih mahal ketimbang di warmindo.
Kendati demikian kedai warmindo masih tetap eksis, dan tak berubah kendati digerus zaman. Pelaku usahanya tetap menjaja mie rebus komplit, bubur kacang hijau, telur ayam kampung. Dan sederet sajian yang tertera di daftar menu.
Dengan harga yang sangat terjangkau kantong, dengan ciri khasnya yakni duduk di bangku kayu berjejer menghadap ke arah pramusaji. Merangkap Barista mengaduk kopi dituang air dari dandang besar tempat khusus menjerang air panas guna membuat kopi.
Usaha warmindo tak lekang oleh waktu, tetap bergeliat meski digempur banyak pesaing berat. Namun nyatanya masih tetap hidup dan dapat menghidupi para pelaku usahanya. Sebab mereka meyakini bahwasannya rezeki tak akan tertukar, yang penting terus bergiat usaha menjemput rezeki meski dari sepihan. Dan dengan mengelolanya secara benar serta transparan, niscaya terhindar dari Kebangkrutan (Colapse).
Jakarta, 18/10/2024
Salam Kompasiana
Hera Veronica Suherman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H