Berat Kerja Pak Supir Bikin Ketar-ketir
Pak Supir di lapangan tak sekedar mengendarai mobil, berisi muatan pasir atau barang hasil pertambangan. Tak jarang para supir menemui medan yang sulit, yang membuat mobil oleng, terjerembab dan bahkan terjungkal.
Yang ditenggarai lantaran pecah ban akibat kelebihan muatan (over load), sehingga mengganggu akselerasi dan alih-alih berakibat fatal. Mobil terbalik di jalan raya tumpahkan isi muatan, yang menyebabkan kemacetan.
Atau pun dikarenakan medan/jalan licin selepas hujan, hingga membuat ban melintir (Sliding). Dan truk pun sontak rebah serta tergolek di aspal, bersamaan dengan muatan yang dibawanya.
Pekerjaan pak Supir amatlah berat, tak sekedar duduk manis dibalik kemudi dan lantas tancap gas melarikan truknya di jalan raya. Tanpa disertai dengan penguasaan teknik-teknik khusus/tersendiri.
Menghadapi medan yang memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Bukan sekedar mempelajari serangkaian teori-teori semata, melainkan praktek nyata di lapangan.
Supir duduk di kursi kemudi genggam setir. Membawa mobil berjam-jam menuju tempat tujuan, melibas aspal lintasi ruas jalan menembus kemacetan. Padat merayap terkena sengat panas kala hari terik. Di mobil yang tak memiliki alat pendingin (AC).
Dan ada saja pelbagai kendala ditemui di sepanjang perjalanan, yang tak selalu mulus ketika tengah mengantar muatan. Pemicu kecelakan truk pengangkut muatan.
Dikarenakan beberapa faktor mendasar yakni:
1 ) Truk sudah tak layak jalan/ beroperasi, lantaran telah berusia uzur dan semestinya sudah harus apkir. Atau dilakukan peremajaan terhadap armada angkut tersebut, yang mana meliput seluruh komponennya pun didapati pastinya telah aus tergerus usia.
2 ) As roda yang merupakan kaki-kaki penopang dari tubuh truk itu sendiri, dan as roda dapat menyebabkan kerusakan atau patah. Tak lain tak bukan lantaran bobot yang berlebihan, dipaksa guna mengangkut muatan secara berkala/berkesinambungan. Tak ayal berakibat patah.