Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menghadapi Perilaku si Abang yang Gemar Merajuk

12 Oktober 2023   13:58 Diperbarui: 12 Oktober 2023   14:08 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghadapi Perilaku Si Abang yang Gemar Merajuk

Lelaki kecil itu melemparkan kedua sandalnya ke atas trotoar dengan amat geram, hingga sejurus kemudian ia tak mengenakan alas kaki. Ia terus dalam kondisi merajuk dan tak mempan dibujuk.

Ia seakan tak peduli pada sekitar, meski berkali bundanya berusaha menenangkan riak-riak kemarahan. Namun kemarahan disertai rengekan kian memuncak, membuat sang bunda pun mencak-mencak.

Diserunya si abang guna kembali mengenakan alas kaki, sebab tapak kaki si abang kotor terkena saputan remah-remah debu. Namun sang anak tetap enggan, tak ayal memancing kemarahan sang Bunda.

Seorang Bunda yang tak sabaran biasanya, memukul atau menjewer telinga sang anak. Hingga sang anak meringis kesakitan karena terkena pukulan atau jeweran. Semakin sukar ditenangkan.

Dokpri
Dokpri
Sebaiknya si abang didiamkan, hingga kemarahannya mereda. Jangan berlaku kasar terlebih main tangan, memukul atau pun menjewer telinga sehingga meninggalkan bekas tanda merah atau parutan luka.

Janganlah menghardik melontarkan kata-kata tak sepatutnya pada anak, sebab dapat menyisakan luka lebam pada psikis anak. Luka-luka jiwa yang tak kasat mata jauh lebih sukar guna disembuhkan.

Tunggu berapa saat hingga lupaan emosi itu lenyap, dan rengkuh anak ke dalam hangat pelukan. Karena hanya pelukan bunda sebagai penetralisir riak-riak emosi jiwa melanda luapkan sebentuk amarah.

Menghadapi anak yang gemar merajuk, harus senantiasa bersabar meski kadang disisipi perasaan kesal. Bukankah sejatinya ibu memiliki sifat welas asih sang penebar kasih buat emosi seketika jadi tawar.

Anak-anak dapat mengingat perlakuan orang tua di benak mereka, perihal baik-buruk atau pun kasar-lembut. Semua tertanam dalam di ingatan. Maka waspadailah sebab orang tua merupakan cermin nyata.

Dokpri
Dokpri
Bagi anak-anaknya di mana mereka cenderung memiliki sifat mengcopy di kehidupan keseharian ucapkan perkataan baik, dan memarahi tidak keluar batas. Agar tak mencetak bibit pendendam.

Hera Veronica Suherman
Jakarta, 13/10/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun