Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memupuk Kasih Sayang Tak Lekang oleh Waktu

6 Oktober 2023   17:26 Diperbarui: 6 Oktober 2023   17:27 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memupuk Kasih Sayang tak Lekang Oleh Waktu

Sebentuk kasih sayang adalah karunia Tuhan pada makhluk ciptaanNya, lantaran kasih sayangNya pulalah maka diberinya insan hela nafas kehidupan.

Cinta saja bisa habis dan terkikis seiring banyaknya problematika melanda, bahtera rumah tangga bisa oleng sebab hempas keras badai perekonomian.

Bahkan dapat karam kapan saja. oleh sebab rapuhnya ketahanan jiwa, serta lemahnya sendi-sendi kebersamaan. Hingga pudarkan warna cinta serta hambarkan rasa.

Kasih sayang layaknya tanaman yang harus senantiasa dipupuk, disirami dengan sejuk tetes kepedulian. Yang merupakan asupan saripati bagi jiwa.

Bukan dibiarkan hingga menjadi kering kerontang, seperti tanah-tanah yang retak dan belah akibat disengat kemarau panjang.

Bukankah dua insan takubahnya sehelai pakaian, yang saling menutupi perihal yang tak dikehendaki. Saling mengisi dan melengkapi kelebihan serta kekurangan diri.

Sehingga sejatinya dapat terjalin perasaan sehati dan sejiwa, lantaran sama besarnya perwujudan kasih sayang itu sendiri. Tanpa pernah punya hasrat saling menorehkan luka dan memahat kecewa.

Bersama lintasi titian hidup dengan jiwa serta jemari saling erat menggenggam, setangkup penerimaan dengan dibaluri ketulusan.

Lintasi onak dan duri serta kerikil-kerikil tajam yang sedianya menghadang di setiap perjalanan, adalah kian mengukuhkan kasih sayang.

Tak lekang oleh waktu senantiasa berdua nikmati dawai-dawai kehidupan dalam sahajanya hidup serta sederhananya rasa. Dan larut dalam bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun