Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Negeri Api

19 Agustus 2023   19:21 Diperbarui: 19 Agustus 2023   19:53 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: istockphoto.com

Perempuan Negeri Api

Lidahnya kerap kelu
bagi cerita-cerita pilu
ia telan nestapa
tak berkesudahan

Ia kunyah perlahan
remah-remah penderitan
kudapan tak mengenakan
namun buatnya kenyang

Ia sesap cerutu
tanpa terucap gerutu
dan biarkan waktu berlalu
dalam hela nafas satu-satu

Matanya jadi kubur abadi
bangkai-bangkai derita
yang terperangkap dan
menuju memfosil

Hidungnya membaui
anyir aroma luka dari
potongan-potongan kecewa
serta irisan tipis lara

Ia perempuan negeri api
ia padamkan bara dendam
mati tak menggeliat lagi

Ia jahit luka-luka jiwa
dengan jemari bergetar
di ujung sorot mata nanar
lenyapkan bias binar

H 3 R 4
Jakarta, 19/08/2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun