Kabut dan Mimpi Ngawur
Kabut datang merendah
setubuhi rerumputan hijau
hingga menggelinjang
memagut liar semak belukar
Mencumbu bulir embun
serupa permata kaca bertengger
dan bergelayut lamat-lamat raib
dihunus pedang panas
Bening yang terampas
diusap tapak-tapak halimun
dersik bayu menabuh dedaun
menggesek mencipta desau
Bawa silir di ujung rindang
usik rindu kian meradang
merupa sedemikian jalang
rindu pulang selepas melanglang
Pada kabut tebal mencium tanah
memesrai pelataran senyap
kuterkesima rindu lengan surya
mendekap erat hangati jiwa raga
Pada kabut sua sewaktu-waktu
di pagi yang tak pernah bisu
ditingkahi senandung
ayam jantan riuh berbunyi
Menikam mimpi-mimpi
dibalik selimut tutupi raga
hingga lena pun terjaga
di malam-malam buta
Lelap dalam dengkur
kesadaran tersungkur
membunuh mimpi ngawur
pagi datang tanpa bisa ditawar
H 3 R 4
Jakarta, 14/03/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H