Privilese Menumbuh Suburkan Benih-benih Arogansi
Seakan semua dapat dibeli
tatap matanya tajam
seperti tak segan merobek
serta menguliti
Semua dianggap sekedar
perkara remah-temeh yang
dapat diselesaikan dibawah
bayang-bayang sehelai
Jubah Kuasa bapak moyang
kehidupan bergelimang
kemudahan tak mengenal
seraut wajah sukar
Pialang-pialang mudah ia reguk
semua serasa ingin digebuk
Privilese membuatnya mabuk
ia kian tenggelam dan hanyut
Rasa keakuan serta keangkuhan
tak ubahnya virus menjangkiti
mengalir dalam arteri dan
membeku serta membatu
Kepala-kepala diganduli pongah
jawara dalam sepotong jiwa
kerap dihidupkan diberi pakan
sesungguhnya ia bukan apa-apa
Tanpa berlindung di balik
nama besar Bapak Moyang
tak ubahnya pribadi yang ringkih
dan acap kali diliputi gamang
H 3 R 4
Jakarta, 11/03/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H