Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semoga Ada Panen Raya Selepas Memerah Air Mata

7 Maret 2023   14:50 Diperbarui: 7 Maret 2023   15:01 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semoga Ada Panen Raya Selepas Memerah Air Mata

Wajah ibu diselimuti sendu
menatap sawah digenangi air
padi-padi serempak rebah
ibu hanya bisa menenun tabah

Cuaca yang kerap berubah-ubah
musim yang kacau balau
curah hujan meninggi
intensitas hujan turun tiada henti

Ibu dipaksa menelan
butiran-butiran pilu
di antara gugurnya
satu persatu air mata ibu

Menjadi bening embun
kesedihan yang pecah lantas
memercik sehelai kelopak jiwa
meresapkan setetes nelangsa

Ibu gigit jari ulu hati nyeri
terbayang memulai kerja keras
dari awal serta anggaran yang
mesti digelontorkan

Mengingat harga pupuk yang mahal
biaya upah tenaga buruh harian
serta sewa traktor bajak sawah
mendadak kepala ibu lieur pisan

Hanyalah memintal sabar
serta menenun pasrah
di atas ujian dan cobaan
dengan menanam benih harap

Esok kan dapat panen raya
selepas memerah air mata
bergitu dipenghujung doanya
seraya mengusap muka

H 3 R 4
Jakarta, 07/03/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun