Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puing di Matamu Luluh Lantak Jiwamu

25 Februari 2023   08:59 Diperbarui: 25 Februari 2023   10:14 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puing di Matamu Luluh lantak Jiwamu

Kau terdiam dan terpaku
tenggorokan rasa tercekat
kau genggam bara erat
remukan hingga hancur lebur

Tapak lengan melepuh
namun jauh di dalam nuranimu
terbakar hangus jadi tumpukan
hitam arang tak mengerang

Kepulan asap yang lesap
seperti tangan-tangan
menyentuh atap langit runtuhkan
berkantung-kantung debu

Matamu menjamah puing
menyisir ketakutan-ketakutan
yang terkubur di bawahnya
menghitung kepingan kepedihan

Luluh lantak segenap jiwa
seperti tiupan badai dahsyat
diamuk amarah rata dengan tanah
pencakar rebah demikian pun pongah

Kau berdiri di apit kehancuran
matamu mengais sisa-sisa puing
hidungmu membaui aroma mesiu
tajam setajam kenyataan

Kota mati takada.yang berkeliar
terlebih bergentayangan
hanya debu setubuhi waktu
di harapmu yang turut musnah jadi abu

 
H 3 R 4
Jakarta, 25/02/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun