Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rebahkan Aku di Antara Tumpukan Bintang

21 Februari 2023   19:49 Diperbarui: 21 Februari 2023   20:19 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Ramadan@Pinterest.com

Rebahkan Aku di Antara Tumpukan Bintang

Kutatap selembar langit hitam
sehitam tumpukan arang
sehitam kerak jelaga
baluri pantat dangdang

Dan hanya ada sedikit
pecahan-pecahan gemintang
tercecer lalu jatuh tepat
di manik mata buat kelilipan

Jemari angin menggiring
barisan awan layaknya
kawanan domba-domba putih
menuju antah berantah

Kau tahu aku kerap nikmati
bahasa sunyi seraya meresapi
denting kecapi bening hening bawa
setangkai bunga angan terpelanting

Lalu terjerembab ke tubir sepi
yang paling dalam sedalam
angan kugali hingga merupa
lorong-lorong amat panjang

Jalan tembusan menuju Busan
tempat harap menggamit
lengan kenyataan dan momen sua
dilumuri pendar lampu kota

Kekasih rebahkan aku di antara
tumpukan bintang-bintang
seraya kita tertawa bersama
tanpa kata tanpa suara

Hanya bahasa kasih

H 3  R 4
Jakarta, 21/02/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun