Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Piring Lebar Bakakak Hayam Terkapar

17 Februari 2023   21:01 Diperbarui: 17 Februari 2023   21:06 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: rearfront-com.cdn.ampp

Di Piring Lebar Bakakak Hayam Terkapar

Aroma menguar dari
tubuh bakakak hayam terkapar
di atas piring berukuran lebar
masih panas dirubung penari asap

Bawa aroma kelezatan tiada tara
lompat lalu terbang lintasi jendela
menyapa hidung-hidung di luar sana
di ujung dengusnya mengendus

Mencari-cari aroma dihembuskan
serta ditiup angin menderu
menusuk lubang hidung dan
lantas serta merta mencubit lambung

Bakakak hayam tergolek di piring saji
dilumuri berkilat bumbu rempah
memancing liur bangkitkan lapar
di sela cacing dalam perut kalap berteriak

Gelandangan di luar sana
di balik tebal tembok restoran
sudah kenyang menghirup aroma
beragam macam makanan

Namun takada yang sudi berbagi
selain mengirimkan aroma lezat
tuk dihirup hingga kembung
dan mereka pun kerap makan angin

Memotong bakakak hayam
dengan ujung lidah merupa pisau
mengiris impian ditetesi liur
di meja khayal di nyata realita tak berbual

H 3 R 4
Jakarta, 17/02/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun