Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisik di Telinga Mengundang Petaka

16 Februari 2023   13:03 Diperbarui: 16 Februari 2023   13:13 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: ArtStation@Pinterest.com

Bisik di Telinga Mengundang Petaka

Sepasang tanduk lancip
daun telinga lebar
ekor panjang bak ujung cemeti
bertengger di pintu masuk telinga

Bisikan sesuatu
hembuskan hawa panas
buat telinga merah
semerah wajah amarah

Dihasut hingga
saraf otak berkerut
seperti benang kusut
enggan beringsut

Ia terus bertengger
di telinga menyeru
pada hati-hati membeku
dan lagi berselimut debu

Suara mendesis
seperti binatang melata
bisik-bisik di telinga
mengipasi amarah

Bisiknya mengundang petaka
membakar hangus tubuh jiwa
bermuatan tumpukan bara murka
dan jiwa merupa ulat di daun

Menggelepar dan menggeliat
termakan hasutan
kenyangkan sukma nan lapar
muntahkan amarah

Godaannya racun dunia
pialang-pialang direguk
hingga mabuk dan terkantuk
menghantarkan pada gerbong

Keabadian digodok di kuali Neraka Jahanam

H 3 R 4
Jakarta, 16/02/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun