Menjilat Gulali Duniawi
Lidah-lidah panjang menjulur
menjilat alas kaki sang tuan
dengan tetesan liur hingga
sepatu licin tampak berkilat
Takada debu yang lekat
serta ujung kaki lalat
berani-beraninya berjinjit
dipastikan lalat tergelincir
Saking licin bak di lantai kaca
memantul cahaya di antara  kilap
seperti lapisan pernis di mana
serangga jatuh di atasnya meringis
Lidah-lidah para penjilat
kian hari kian panjang
sebab terus menjilat nikmat
seperti mengecap coklat
Di manisnya bibir-bibir
bergincu.tebal puja-puji serta
sanjung yang tak berujung
terus menjulur tubuh tersungkur
Menjilat yang dipertuan
demi cuan demi jabatan
demi segenggam hasrat
menjilat gulali duniawi
Bagai bocah kecil ingusan
menyeka ingus dengan
ujung punggung lengan
aura wajah tampak tak karuan
H 3 R 4
Jakarta, 15/02/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H