Kado Pernikahan Termanis
Mataku tak henti-henti memerah gerimis
aku berurai tangis atas perlakuan manis
menyentuh langit haru di birunya rasaku
bahagiaku membucah pemata bening pecah
Aku berhambur dalam pelukmu
dan kau merengkuhku sedemikian erat
serta sigap meraihku kemudian
membenamkan kepalaku di dada bidangmu
Tempat terhangat dan ternyaman
yang pernah ada di mana aku bisa
leluasa merajuk dan bermanja
tanpa dihinggapi rasa sungkan
Aroma tubuhmu menguar dipenciumanku
kian enggan kujauh darimu meski
sekedar melingkarkan kedua lenganku
di batang lehermu nan kokoh
Menatap sepasang mata Elangmu
dinaungi alis hitam tebal kerap
buatku terpana di sudut menajam
hadirkan rindu yang merajam
Kau menyuruhku pejamkan mata
seraya tapak lenganmu lembut
mengusap perlahan hela nafasmu
hangat menyapu wajahku
Kau lingkarkan kalung taring hiu
dileherku nan jenjang sontak
aku pun bersorak-sorai seperti
anak kecil yang tengah mendapat gulali
"Terima kasih sayang"
bisikku lembut di telingamu
namun jauh lebih dari itu
perlakuanmu padaku merupakan
Sebuah Kado Termanis
yang sanggup runtuhkan
dinding tangis dan hujan air mata
di atas genangan haru
H 3 R 4
Jakarta, 07/02/2023