Mengorek Kebencian
Kebencian. . .
terus dikorek-korek
seperti mengorek upil
Dengan ujung telunjuk
di lubang hidung
nan megar
Kotoran kebencian
tak henti dikorek
hingga amat dalam
Menyumbat lubang
welas asih menjadi korong
penuhi lorong nafas hidup
Kebenciaan lekat
menempel mengeras
sukar dicungkil
Banyak orang kerjanya
mengorek-ngorek kebencian
mencungkil sekenanya hingga
Patah kuku waktu
serta telunjuk seperti
enggan berseteru
Ujung jari telunjuk
yang biasa dipakai menunjuk
lubang gelap lorong elastis
Namun tak seelastis
perihal sebentuk rasa
memafkan milik insan
Bukan malah bersembunyi
menjadi upil di sela
lorong-lorong gelap
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!