Iris Matamu Menyimpan Sesayat Dendam
Kulihat kilat api amarah
menyala di bola matamu
matamu menyimpan
sesayat dendam
dalam kantung benci
Sudut mata menajam
lebih tajam dari ujung pisau
diasah hingga berkilat
mengiris rasa sakit hati
berlumur segenap nyeri
Sepasang matamu
dijilat lidah angkara
liurnya menyulut pematik api
membakar hangus
hingga tak bersisa
Sedalam codetan luka
semerah amarah
diapit dua pasang
tanduk iblis menjorok keluar
dan tak segan menyeruduk
Menyepak dengan kaki
bak seekor banteng tengah
mengamuk di arena laga
selepas tubuh terkena
hempas tombak dan anak panah
Jangan bangunkan
macan tengah tertidur lelap
dalam dirimu sebab
kau bisa kalap sewaktu-waktu
tak segan buat lawan terjerembab
Kulihat genangan
sungai amarah di matamu
dan kau berenang di dalamnya
kendati beraroma anyir
sedalam luka mereka gurat
H 3 R 4
Jakarta, 24/01/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H