Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Pelataran Siang yang Terik

16 Januari 2023   14:04 Diperbarui: 16 Januari 2023   14:06 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Dwi Shaban S

Di Pelataran Siang yang Terik

Kulit serasa terkelupas pisau panas
pun tenggorokan bak tercekik
hela nafas rasa mengikik
seperti ringkik sembrani
di tengah panas terik

Mata mentari seperti melotot garang
terkadang ia menjelma parang
mencabik keji batok kepala
hingga kurasakan retak
ke mana deru bayu

Aku rindu silirnya menyeka peluhku
usap bulir bening bergantung
setidaknya di tengah terik
tak kurasakan tercekik
buatku terpekik

Di pelataran siang di sela lalulalang
embus sejuk seperti hilang dan
takada angin berdesir sepoi
membelai tubuh dan jiwa
usir tegas hawa panas

Udara panas dan beringas buat
keringat mengucur deras
energi terkuras habis
keringat menguap
kian pengap

Aku seperti ulat keket meringkel
lidah panas melumat meski
tak sampai ia melumer
kemana gerangan
silir melipir dan
tampaknya

Semog ia tak jemu mengusir

H 3 R 4
Jakarta, 15/01/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun