Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aspal Memahat Jejak Si Embok

10 Januari 2023   20:52 Diperbarui: 10 Januari 2023   21:19 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Bue@Pinterest.com

Aspal Memahat Jejak Si Embok

Langkah-langkah lelah
hela nafas terengah
serasa jauh bentang jarak
namun kau mengubur teriak

Aspal memahat jejak Si Embok
bergelut dengan tajam
pisau kenyataan meski tak lagi
selincah belut tak berpikir kalut

Dalam erat peluk uzur
enggan berpangku tanggan
terus mengais harap
di antara tampah dan bakul

Berjalan terseok di bentang hari
patahkan kaki waktu buatnya
rasakan ngilu dan ditepiskan lelah
di ujung pori keringat terperah

Aspal memahat jejak Emak
trotoar saksi perjungan
tak surut langkah meski
tarikan nafas kian melemah

Si Embok kasihmu sepanjang jalan
walau tapak kaki terbelah
digigit kesemutan serta raga berselimut
renta punggung diganduli pegal

Kau tetap memangku tampah
mengipasi sekujur penat
dengan sehelai jarik serta
menggendong bakul

Tempat tanggung jawab kau pikul
demi pendaringan terisi
kenyangkan perut hari ini
entah esok hari yang masih jadi misteri

H 3 R 4
Jakarta, 10/01/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun