Permata Bening di Matamu Sekeping Lara di Hatimu
Sepasang mata bundar mengerjap
seakah hendak meramu hujan
menjembreng tirai kesedihan
sukar dikeringkan lantaran kebasahan
Dan Pecahan kaca terserak
di manik mata bundar besar
seperti tenggah menerjemahkan
bahasa ketakutan kekalutan
Apa yang tersirat di benakmu
adakah takdir belum memihak
paras sendu diusap dekil
kau kenakan pakaian nestapa
Dengan matamu kau memeta
gambaran kehidupan terantuk realita
kau anyam getir kau hingga menjadi
selembar tilam harap yang tak menguap
Mengakrabi dan memeluk sukar
bercengkrama dengan sulit keadaan
memapah payah dalam dera lelah
mereguk susah namun tak berkeluh kesah
Perjalanan masa mematangkan usia
mendewasakan jiwa takada kata manja
manja seperti kepak sayap merpati putih
yang telah kaulepas di semesta luas
Permata di matamu lara di hatimu
yang kaupecahkan dalam gagu
seraya kaupandang dunia
dengan sepasang mata telanjang
H 3 R 4
Jakarta, 10/01/2023