Wajahnya dilumuri Api
Wajahnya dilumuri api
menjilat merah padam
seperti nyala api dendam
meluluh lantakan menghanguskan
Aku melumat
dua pasang biji matanya
kubenturkan pandanganku
rakus mencari-cari tahu
Isi di dalamnya memungut
remah-remah hampa
bagai Meteor saling berbenturan
di angkasa pecah jadi serpihan
Tercecer di beranda jiwa
kuletakan di tapak lengan
kelak kujadiakan
sebagai buah cerita
Perihal seorang perempuan
mencekik resah di ujung jarinya
Ia tak sungkan meminta
berbagi sepercik api
Seolah ingin melarikan diri
dari anak-anak sunyi
berkeliar menduduki ruang di hati
mengisi sudut-sudut tak bertuan
Ia bakar batang hampa
disulut resah gelisah jiwa
dijepit ranum bibir kesendirian
entah sampai kapan berakhir
Ia bertikai dengan isi di benaknya
dengan tanda tanya yang masih
menggantung di selembar langit
lantas ia pun lesap di antara sesap
Berkali ia terkapar
dicekik gundah
H 3 R 4
Jakarta, 07/01/2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI