Di Pagi yang Basah
Aspal basah
trotoar pun basah
semua tak luput ditimpa
jarum-jarum air
Sisa-sisa jejak hujan yang
kan lenyap menanti
dilumat lidah bara surya
dan dilindas tapak-tqpak ban lebar
Dingin-dingin empuk
serasa menusuk
meramu irama gaduh
lapar mencakar dinding perut
Seperti biasa gerobak mangkal
menjaja menu makan
menggugah selera harga pas
dikantong kaum pekerja
Mereka berkerumun
demi sebungkus nasi
kenyangkan perut hari ini
dimakan tanpa banyak kata
Sebab kata-kata ditelan lapar
dan kata dikalahkan gaduh
yang seperti genderang
menabuh riuh
Hidup selalu berisi
rangkaian cerita perihal
orang-orang mengais rupiah
tak peduli cuaca menyeduh
Dingin menggigit hingga remuk
pun terik membakar hangus
sebab hidup berisi tuntutan
mau tak mau dipenuhi
Dan orang-orang lapar
hanya tahu makan
isi perut full tangki
lantas lanjutkan perjalanan
Disandera kesibukan
dicekik lengan kenyataan
dimaki si Bos dengan raut muka
amat tak karuan bentuk