Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selepas Bunga Api Padam

1 Januari 2023   01:24 Diperbarui: 1 Januari 2023   01:55 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi : Hera Veronica

Selepas Bunga Api Padam

Langit hitam seakan di bombardir
mencabik gendang telinga
mencuat bunga api pecah
merekah indah dijilat biji mata

Bunga api menggelepar
menggeliat di aspal
asap putih tebal tak ayal
melingkupi luruh selimuti

Keriuhan tumpah ruah
merengkuh gegap gempita
di bawah langit dihujani
kembang api disulut menyala

Usai sudah pesta di atas aspal
kegaduhan berangsur menepi
lantas lamat-lamat senyap
di kantuk menyelinap pelupuk

Pesta hanya berlangsung sesaat
riuh dilumat hening seiring
kembang api padam hanya
menyisa malam yang diam bungkam

Mungkin semesta letih
sebab raganya dihujani serpihan
bara api menyala tanpa jeda
kini waktunya rehat dan pejam

H 3 R 4
Jakarta, 01/01/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun