Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu Menyayangiku Meski Aku Batu

31 Desember 2022   15:32 Diperbarui: 31 Desember 2022   16:22 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Menyayangiku Meski Aku Batu

Kasih Ibu
tak ubahnya pagar yang memagariku, dari
sekumpulan para pengerat yang mencoba menelusup masuk ke dalam pekarangan yang sejatinya hendak menjamah, merusak dan mengobrak-abrik sekuntum bunga kesayangan yang ditanam, dipupuk dan disirami tulus kasih Ibu.

Ibu menyayangiku

meski aku tak ubahnya sebongkah batu, dikeraskan dan ditempa keadaan hingga lamat-lamat melunak bak sepotong ikan bandeng fresto bertulang lunak. Keras yang perlahan terkikis. Lantaran elusan kasih Ibu tak henti menyentuh jiwa. menjamah rasa terbitkan mentari kasih.

Ibu menjagaku
sepenuh jiwa raga kerap meremas cemas dan terkadang sukmanya dibungkus tebal selimut ketakutan, lantaran terlalu menyayang dan tak ingin kehilangan permata jiwa. Tak ingin sampai rengat terlebih pecah yang kelak akan disesali seumur hidupnya.

Ibu Menyayangiku meski aku batu

H 3 R 4
Jakarta, 31/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun