Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tungku Menganga dan Pantat Keling Dangdang

28 Desember 2022   22:35 Diperbarui: 28 Desember 2022   22:47 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: TiaraAI@Pinterest.com

Tungku Menganga dan Pantat Keling Dangdang

Tungku menganga
berisi merah bara
melumat pantat dangdang
hingga hitam legam

Merupa arang teramat keling
endapan kerak jelaga
lantaran saban hari
pantat bergeming dijilat lidah api

Dangdang menghitam
sehitam kelam malam
tempat menanak bulir nasi
berwana pucat pasi

Hari ke hari dangdang
berpasrah diri dijerang
di atas tumpukan bara
hingga mematangkan isi

Tubuh dangdang amat panas
sebab api garang dan buas
lidahnya yang bercabang
tak henti melumat

Dangdang duduk
di tungku menganga
pantatnya panas tak terkira
namun dangdang kerap menerima

Bertubi-tubi jilatan
si jago merah tanpa ampun
di dapur yang jadi peraduan
tempat sodet dan wajan

Turut bertikai dan berseteru
matangkan masakan

H 3 R 4
Jakarta, 28/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun